OJK dan Forkom IJK Sumut Edukasi Keuangan di Nias Lewat BIK 2024

OJK dan Forkom IJK Sumut Edukasi Keuangan di Nias Lewat BIK 2024
Kepala OJK  Sumatera Utara yang juga sebagai Pengarah Forkom IJK Sumut, Khoirul Muttaqien saat menekankan  tujuan pelaksanaan BIK 2024 di Nias. ( teks foto: kliksumut.com/ ist)

REPORTER: Swisma
EDITOR: Wali

KLIKSUMUT.COM | MEDAN – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara, bekerja sama dengan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (Forkom IJK) Sumut, telah sukses melaksanakan serangkaian kegiatan dalam Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 di Pulau Nias. Program ini menjadi bagian dari Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) yang ditujukan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat di wilayah Nias, sekaligus mendukung percepatan target inklusi keuangan nasional.

Pada kegiatan yang berlangsung pada 8-9 Oktober 2024 ini, OJK menyasar beberapa kelompok masyarakat, termasuk pelajar SMA Bintang Laut di Nias Selatan dan komunitas petani serta pengelola tanaman pisang di Kabupaten Nias. Mengusung tema *“Akses Keuangan Inklusif, Wujudkan Masyarakat Produktif”*, acara ini bertujuan untuk mempersempit kesenjangan antara literasi dan inklusi keuangan, serta meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap layanan keuangan.

BACA JUGA: OJK Terima 12.021 Pengaduan Pinjaman Online Ilegal hingga September 2024

Kepala OJK Sumatera Utara sekaligus Pengarah Forkom IJK Sumut, Khoirul Muttaqien, menjelaskan bahwa BIK 2024 merupakan wujud nyata OJK dalam mendukung amanah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK). “Kegiatan ini penting untuk mendorong pencapaian target inklusi keuangan nasional sebesar 90 persen pada 2024,” ujar Muttaqien.

Edukasi Literasi Keuangan untuk Pelajar

Dalam edukasi keuangan yang diikuti oleh 208 siswa dan pengajar, Muttaqien menekankan pentingnya pemahaman tentang pengelolaan keuangan sejak dini. “Dengan literasi yang baik, pelajar dapat merencanakan masa depan finansial yang lebih terarah dan terukur,” ungkapnya. Selain itu, ia juga mengingatkan tentang bahaya aktivitas judi online yang saat ini menjadi ancaman serius bagi generasi muda.

Sinergi Pemerintah dan Pelaku Usaha

Di lokasi berbeda, Reza Leonhard, Analis Senior Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK OJK, menyampaikan bahwa sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha adalah kunci sukses dalam membangun ekonomi inklusif di Nias. Dalam sesi yang diikuti oleh komunitas petani pisang, UMKM, dan penyuluh pertanian, Reza menegaskan pentingnya akses modal dan dukungan pembiayaan yang tepat untuk meningkatkan hilirisasi produk pisang.

Arahan ini sejalan dengan pandangan Pjs Bupati Nias, Yuliani Siregar, yang mengapresiasi upaya OJK dan Forkom IJK dalam meningkatkan literasi keuangan di wilayah Nias. “Program BIK ini memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal, terutama bagi petani pisang. Hilirisasi produk pisang akan meningkatkan nilai jual dan membuka peluang ekonomi baru,” kata Yuliani.

Dukungan dari Industri Jasa Keuangan

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, turut diselenggarakan Mini Expo Industri Jasa Keuangan yang melibatkan berbagai institusi keuangan seperti Bank Sumut, Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, BPJS Ketenagakerjaan, dan Pegadaian. Expo ini menyediakan informasi terkait layanan dan produk keuangan, serta memberikan solusi pembiayaan yang tepat bagi pelaku usaha di Nias.

Direktur Utama PT BPD Sumatera Utara, Babay Parid Wazdi, turut hadir dan menekankan bahwa pembiayaan yang tepat dan akses modal yang memadai merupakan faktor penting dalam mendukung hilirisasi produk pertanian di Nias.

Capaian Sementara BIK 2024

BIK 2024 yang telah digelar di empat kabupaten, yakni Labuhanbatu, Karo, Nias, dan Nias Selatan, berhasil membuka 111 rekening dengan total nominal sebesar Rp157.910.000. Selain itu, terdapat empat pembiayaan dengan total Rp214.000.000 serta partisipasi aktif dari 1.913 peserta.

Dengan sinergi antara OJK, Forkom IJK, dan berbagai pihak, diharapkan kegiatan ini mampu mewujudkan inklusi keuangan yang lebih luas, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Sumatera Utara, khususnya di Pulau Nias. (KSC)

Pos terkait