Konferensi Pers TGTP Covid-19 Dr. Syafril Dikomentari, Warga Kebingungan Informasi

Konferensi Pers
Konferensi Pers resmi Team Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Labuhan Batu, disampaikan Direktur RSUD Rantau Prapat, Dr. Syafril S.poG, diduga menjadi informasi kesimpangsiuran di Medsos
Konferensi Pers
Konferensi Pers resmi Team Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Labuhan Batu, disampaikan Direktur RSUD Rantau Prapat, Dr. Syafril S.poG, diduga menjadi informasi kesimpangsiuran di Medsos


LABUHAN BATU | kliksumut.com – Media sosial (Medsos) Facebook kini menjadi komentar pertanyaan bagi masyarakat terhadap konferensi pers resmi team gugus tugas penanganan Covid-19, di Kabupaten Labuhan batu, Sumatera Utara.

Pasalnya, banyak komentar mencari informasi kebenaran dari kasus penyakit penderita jantung bengkak ditutupi masker kurang mendapatkan oksigen ataupun memang sebenarnya kasus PDP 02 pada wabah virus Covid-19, yang mengakibatkan meninggal dunia.

Baca juga : Dua Desa “Diterjang” Banjir Bandang, 150 Personil Polres Labuhanbatu Tanggap Darurat Kemanusiaan

Bahkan Konferensi Pers resmi Team Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Labuhan Batu, disampaikan Direktur RSUD Rantau Prapat, Dr. Syafril S.poG, diduga menjadi informasi kesimpangsiuran, semangkin resah membuat masyarakat di kabupaten Labuhan Batu tersebut.

Seperti muncul sindiran dimedsos facebook yaitu, facebook Harians, facebook Dian Suse Tya dan facebook Isha Buruh Tani (screenshot Foto).



Sementara itu, Team Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Labuhan Batu Dr. Syafril selaku Direktur RSUD Rantau Prapat, Rabu 22/04/20, ketika dikonfirmasi melalui telepon dan pesan What’s Up, untuk dimintai tanggapan adanya reaksi keras munculnya sindiran informasi dimedsos facebook belum mau berkomentar bahkan menjawab wartawan kliksumut.com.

Baca juga : Dua Desa “Diterjang” Banjir Bandang, 150 Personil Polres Labuhanbatu Tanggap Darurat Kemanusiaan

Terkait kasus penyakit penderita jantung bengkak ditutupi masker kurang mendapatkan oksigen ataupun memang sebenarnya kasus PDP 02 pada wabah virus Covid-19, yang mengakibatkan meninggal dunia tersebut. (Ardi)

Pos terkait