Kematian Mihani Penuh Misteri, Makam Korban Dibongkar

Kematian Mihani Penuh Misteri, Makam Korban Dibongkar
EKSHUMASI: Tim penasehat hukum bersama keluarga dan para media kawal proses pelaksanaan ekshumasi kematian Mihani di TPU (Tempat Pemakaman Umum) Dusun II Kwala Besar Secanggang, Kabupaten Langkat. (foto: kliksumut/Dody Ariandi)

REPORTER: Dody Ariandi
EDITOR: Bambang Nazaruddin

KLIKSUMUT.COM | LANGKAT – Kasus kematian Mihani (28) warga Dusun I Kwala Besar, Desa Kwala Besar, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, hingga sampai saat ini masih menjadi misteri. Untuk mengungkap kasus tersebut, digelar ekshumasi (pembongkaran mayat) di pemakaman di Dusun II Kwala Besar Secanggang Sumut, berlangsung lancar, Sabtu (25/5/2024) sekitar pukul 09.30 WIB.

Bacaan Lainnya

Untuk menegakkan supremasi hukum atas kematian koran di dalam acara digelar ekshumasi yang dihadiri dari penasehat hukum Fauzi Sibarani, S.H. M.H., Penasehat Hukum Gerald Partogi Siahaan, S.H. M.H., Dokter Spesialis Forensik dari RS. Bhayangkara Medan Dr. H. Mistar Ritonga, Sp.F (K), Dokter Tobing, Dokter Sibarani dan 11 dokter muda laki-laki, 6 dokter muda perempuan, perwakilan dari Kapolres Binjai. Tampak hadir Kasat Reskrim Polres Binjai, Kanit, Penyidik dalam perkara ini, hadir juga Bhabinkamtibmas Aiptu Bambang, Kades dan Kadus Desa Kwala Besar dan seluruh dari pihak keluarga Mihani serta masyarakat sekitar.

Mihani berstatus janda satu anak berusia 4 tahun, dikabarkan tewas dari rekannya Mona Minggu, 24 Maret 2024, di salah satu Hotel Binjai akibat serangan jantung.

Menurut pihak keluarga Mihani, saat jenazah korban dimandikan, terdapat luka lebam dan luka tusukan ditubuh korban. Bahkan kuku dijari kaki korban terkelupas. karena ada kejanggalan kematian Mihani yang merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Di duga Mihani mengalami penganiayaan hingga menyebabkan kematian. Dan pihak keluarga akhirnya melapor ke Polres Binjai, tertanggal 13 April 2024 dengan nomor polisi
LP/B/203/IV/2024/SPKT/Polres Binjai.

BACA JUGA: Satreskrim Polres Binjai Berhasil Bekuk Pelaku Pembunuhan Brutal

Keterangan dari Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Zuhatta Mahadi menyampaikan bahwa selama 20 hari setelah almarhumah Mihani dikebumikan, keluarga Mihani membuat Laporan ke Polres Binjai, karena merasa ada kejanggalan dan mencurigai kematiannya. atas laporan tersebut, saat ini kami melakukan penyelidikan, sehingga terlaksanalah ekshumasi ini.

Mengungkap tragedi tewasnya Mihani yang hingga saat ini menjadi misteri diduga unsur motif pembunuhan, atau peristiwa biasa saja yang menjadi perhatian keluarga dan publik.

Penasehat Hukum korban, Fauzi Sibarani berharap adanya gelar ekshumasi ini akan ada titik terang sehingga para pelaku bisa ditetapkan sebagai tersangka dan diamankan segera oleh Polres Binjai, guna penegakan supremasi hukum yang pasti bagi keluarga mengharapkan keadilan.

Publik juga mempertanyakan keterlambatan pengumuman tewasnya Mihani, Fauzi Sibarani, menerima informasi dari pihak Kepolisian Resor Binjai membeberkan nanti hasil ekshumasi kita tunggu hasil baik melalui gelar perkara di Polres Binjai maupun Polda Sumut.

Fauzi Sibarani, kepada kliksumut.com, Senin (27/5/2024) menjelaskan kronologis tewasnya Mihani. Kronologis awal keterangan dari Fauzi Efendi sepupu korban menguraikan cerita kronologis sebelum Mihani meninggal dunia. “Awalnya Mihani berpamitan dari rumah pergi ke Binjai bersama rekannya bernama Mona, dengan alasan untuk memasang behel gigi dan rebonding rambut, Sabtu, 23 Maret 2024,” jelasnya.

Ia memaparkan, pada Minggu, 24 Maret 2024, Mona menghubungi pihak keluarga dan mengatakan kalau Mihani telah meninggal dunia, bahkan Mona juga mengatakan kalau dirinya sudah mengambil surat kematian dari Rumah Sakit Latersia Binjai, keterangan rumah sakit, korban sampai ke rumah sakit sudah dalam keadaan meninggal dunia, Mona mengaku kalau korban mengalami serangan jantung berdasarkan keterangan sepupu korban.

Lebih lanjut ia menuturkan berdasarkan keterangan cerita Raisa (seorang waria) yang saat itu berada di hotel, kalau korban terlihat masuk ke Hotel Mulia Tiza yang berdomisili di Jalan Soekarno Hatta Kecamatan Binjai Timur. Saat itu korban terlihat dibopong oleh Mona dan Azril naik ke lantai 2. Kondisi tubuh korban sudah kaku dan sekujur tubuhnya dingin, menyarankan agar korban dibawa ke rumah sakit.

“Kalau gak ada si Raisa mungkin korban dibiarkan didalam kamar hotel, ” geram Efendi (sepupu korban).

Update kronologis selain itu, Fauzi Sibarani, mengatakan adanya kejanggalan ditubuh Mihani yaitu terdapat luka dikepala, dilengan, didada lebam membiru, dijari jempol dan 2 kuku jari kaki lepas, selain itu informasi dari narasumber diduga Mihani dibawa naik becak namun diduga sudah tewas diangkut naik becak ke salah satu hotel di Binjai, ada juga yang mengatakan Mihani mengalami Over Dosis (OD), diketahui pihak keluarga awalnya Mihani berangkat dari rumah menggunakan pakaian T-Shirt, setelah dikabarkan meninggal (tutup usia) Mihani pakaiannya berubah (memakai daster), dari sinilah pihak keluarga curiga penyebab kematian Mihani.

BACA JUGA: Tiga Penjaga Malam Pelaku Pembunuhan di Pasar Induk Lau Cih Diciduk Polisi

Terpisah,Gerald Partogi Siahaan, juga menambahkan keterangan atas peristiwa ini berharap tegaknya supremasi hukum tidak diperlambat. “Kita akan terus berjuang sehingga tidak ada lagi korban-korban Mihani yang lain.” kata Gerald Siahaan.

Fauzi Sibarani, juga menambahkan keterangannya, rencana dalam waktu dekat ini akan menghadirkan beberapa saksi baru untuk diperiksa di Polres Binjai, dan juga keterangan tambahan dari saksi sebelumnya. “Mengapa kami menghadirkan itu, karena ada saksi kami yang memberikan keterangan terkait dengan sebelum Mihani dan kawan-kawan itu ke Hotel di salah satu Kota Binjai, ada tempat yang di kunjungi sebelumnya,” tutup Fauzi Sibarani. (KSC)

Pos terkait