Kemarahan Warga Cara Pemerintah Tangani COVID-19, Demonstran Thailand Bentrok Dengan Polisi

Kemaraham Warga Cara Pemerintah Tangani COVID-19, Demonstran Thailand Bentrok Dengan Polisi
Polisi dan demonstran Thailand bentrok dalam aksi memrotes cara pemerintah menangani COVID-19 di Bangkok, Thailand (foto: dok voa).

BANGKOK | kliksumut.com Sudah untuk kedua kalinya dalam empat hari, polisi dan demonstran di Bangkok bentrok ketika memuncaknya kemarahan warga terhadap cara pemerintah mengatasi lonjakan pandemi virus corona dan kurangnya langkah untuk melakukan reformasi.

Dikutip kliksumut.com dari voaindonesia.com bahwa Polisi bergerak maju ke arah demonstran setelah menembakkan gas air mata dan peluru karet, didukung truk-truk yang menyemprotkan meriam air. Para pengunjukrasa melemparkan batu dan petasan, serta membakar pos polisi lalu lintas yang menyebabkan kebakaran. Bentrokan berlanjut hingga malam hari. Kemacetan parah kembali terjadi di Din Daeng, lokasi yang sama seperti demonstrasi Sabtu lalu (7/8).

BACA JUGA: Kelompok-Kelompok di Thailand Menyatu Karena Kegagalan Vaksinasi COVID-19

Bacaan Lainnya

Demonstrasi hari Selasa (10/8) berawal dari apa yang disebut sebagai “gerombolan mobil,” ketika para demonstran mengemudi mobil di beberapa daerah untuk menghindari pembatasan pertemuan publik dan meminimalisir potensi perebakan COVID-19. Sebagian dari mereka memisahkan diri dan mengkonfrontasi polisi.

Para demonstran menyalahkan pemerintah karena dianggap ceroboh dalam kebijakan vaksin yang telah membuat Thailand berjuang keras menekan lonjakan kasus baru, sebagian karena lambatnya vaksinasi warga.

Demonstrasi ini juga merupakan bagian dari dorongan yang lebih luas untuk dilakukannya perubahan politik, termasuk pengunduran diri Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, konstitusi baru, dan yang paling kontroversial dari semuanya adalah: reformasi mendasar dari monarki yang kuat tetapi tidak jelas.

Demonstrasi hari Selasa ini berlangsung pada peringatan demonstrasi di sebuah kampus universitas tahun lalu yang menyerukan 10 point reformasi kerajaan. (voa)

Pos terkait