Kapal Rohingya Hendak Mendarat, Imigrasi dan UNHCR Diminta Segera Bertindak

Kapal Rohingya Hendak Mendarat, Imigrasi dan UNHCR Diminta Segera Bertindak
M.Syarif, Masyarakat Labuhanhaji dan juga sebagai Ketua RAPI Aceh Selatan. (kliksumut.com/Dahyati)

REPORTER: Dahyati
EDITOR: Wali

KLIKSUMUT.COM | ACEH SELATAN – Warga Labuhan Haji, Aceh Selatan, semakin resah dengan keberadaan pengungsi Rohingya yang terombang-ambing di laut sekitar wilayah mereka. M.Syarif, Ketua RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia) Aceh Selatan, dengan tegas menolak kedatangan para pengungsi ini, meski tidak menutup mata terhadap kondisi kemanusiaan yang mereka alami.

“Secara kemanusiaan, tentu kita sangat kasihan melihat nasib mereka. Namun, sangat disayangkan bahwa pengungsi Rohingya ini dijadikan ladang bisnis oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab yang ingin mencari keuntungan pribadi,” ujar Syarif saat diwawancarai oleh wartawan pada Sabtu (19/10/2024).

BACA JUGA: Tim Gabungan Dentintel Kodam IM Ungkap Sindikat Terduga TPPO Imigran Rohingya di Aceh Tamiang

Ia menyoroti kurangnya penanganan dari pihak yang berwenang dan meminta agar Kantor Imigrasi dan UNHCR segera turun tangan menangani situasi ini. Menurutnya, tanggung jawab tidak seharusnya hanya dilemparkan kepada pemerintah daerah Aceh Selatan, tetapi juga perlu ada tindakan konkret dari pihak-pihak yang bertanggung jawab atas penanganan pengungsi internasional.

Syarif mengungkapkan kekhawatirannya bahwa situasi ini dapat memicu masalah baru jika tidak segera ditangani dengan baik. “Kita tidak ingin ada masalah yang lebih besar muncul. Dari video yang beredar di grup WhatsApp, sudah ada korban meninggal. Informasi terbaru hari ini, jumlah korban meninggal telah bertambah menjadi tiga orang,” ungkapnya dengan prihatin.

Desakan agar pihak Imigrasi dan UNHCR segera turun ke Labuhan Haji semakin kuat. Warga setempat berharap agar permasalahan ini tidak berlarut-larut dan penanganan terhadap pengungsi Rohingya bisa dilakukan dengan lebih manusiawi, namun tetap sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: 51 Pengungsi Rohingya Tiba di Langkat, Diduga Korban Penyelundupan Manusia

Keberadaan pengungsi Rohingya di wilayah Aceh memang bukan pertama kali terjadi. Wilayah ini sering menjadi salah satu tujuan bagi kapal-kapal yang membawa pengungsi dari Myanmar, yang melarikan diri dari konflik dan kekerasan di negaranya. Namun, di sisi lain, hal ini juga menimbulkan dilema tersendiri bagi masyarakat dan pemerintah setempat terkait bagaimana menangani para pengungsi ini tanpa menimbulkan masalah sosial yang lebih besar.

Pihak Imigrasi dan UNHCR diharapkan segera merespons permintaan ini, mengingat situasi di lapangan semakin mendesak. Penanganan yang cepat dan tepat diperlukan untuk memastikan keselamatan para pengungsi sekaligus menjaga ketertiban di wilayah Aceh Selatan. (KSC)

Pos terkait