Lalu, kata Presiden, pada tahun 2022, angka kemiskinan ekstrim di Indonesia tercatat 2%, pemerintah ingin menurunkan angka kemiskinan ekstrim hingga angka 0%, pada tahun 2024.
“Itu target kita 0% pada tahun 2024. Lalu pada stunting tahun-tahun kemarin angkanya sempat 37% lalu pada tahun 2022 angkanya turun drastis 21%. Target kita kedepan angkanya berada dibawah 14%,” katanya.
Presiden yakin angka dibawah 14% akan segera terwujud, jika semua bekerja sama, seperti hadapi pandemi Covid-19. Ia juga mengigatkan, agar mengintervensi stunting dimulai dari ibunya, jangan sampai anemia ibunya. Lalu memberi anak makanan protein hewani yang tinggi zat besinya. Seperti hati ayam, telur, teri dan masih banyak lainnya makan yang alami.
BACA JUGA: Gubernur Sumut Terus Pacu Peningkatan Infrastruktur Pendidikan
Presiden juga mengingatkan, untuk memberikan kemudahan kepada investor dalam berinvestasi di berbagai daerah, perizinan dibuat mudah dan cepat, karena investasi menjadi kunci dalam hadapi 2023.
“Jangan lah dipersulit orang berinvestasi, izin berbulan-bulan. Lalu mengenai tata ruang, dulu izin mendirikan bangunan (IMB) sekarang ganti persetujuan bangunan gedung (PBG). Namanya gonta ganti dan yang ruwet kita namanya, dua kata cukup izin gedung sudah,” katanya. (WL)