EDITOR: Wali
KLIKSUMUT.COM | MEDAN – Edy Rahmayadi, bakal calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut), menanggapi santai pesaingnya, Bobby Nasution, yang mendapat dukungan besar dari ‘super koalisi’. Bobby, menantu Presiden Joko Widodo, mendapatkan dukungan resmi dari enam partai parlemen, sementara Edy masih belum memperoleh dukungan resmi dari partai manapun.
Edy menyatakan bahwa setiap partai politik memiliki hak untuk menentukan kandidat yang akan mereka usung di Pilgub Sumut. Meskipun beberapa partai yang mendukungnya pada Pilgub sebelumnya kini beralih mendukung Bobby, Edy menganggap hal itu sebagai dinamika politik yang wajar.
BACA JUGA: Hadiri Mubes III Generasi Muda Pasaribu Medan, Edy Rahmayadi: Pemuda Harus Terlibat Wujudkan Pembangunan!
“Saya sudah mengunjungi semua partai, tetapi mereka punya hak menentukan siapa yang diusung,” kata Edy usai menghadiri wawancara di Kantor DPD PDIP Sumut, Jumat (5/7/2024).
Hak Partai dan Dinamika Politik
Edy juga menyoroti bahwa dua dari tiga partai koalisi pengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) pada Pilpres 2024 tidak mendukungnya di Pilgub Sumut 2024. Meski ia adalah Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) AMIN di Sumut, Edy tetap menghormati keputusan partai-partai tersebut.
“Partai memiliki hak untuk menentukan arah dukungannya masing-masing di Pilkada,” ujar Edy.
Ia juga mengakui bahwa posisinya yang berseberangan dengan PDIP di Pilpres 2024, di mana PDIP mengusung Ganjar Prabowo, sedangkan Edy mendukung Anies, mungkin mempengaruhi dukungan politik saat ini.
Optimisme Terhadap Dukungan PDIP
Meski begitu, Edy tetap optimis akan mendapat dukungan dari PDIP untuk maju di Pilgub Sumut. Ia mencatat bahwa PDIP pernah mengusung kandidat non-kader dalam beberapa kesempatan.
“Saya sangat optimis diusung PDIP. PDIP lebih objektif demi bangsa ini. Contoh-contoh seperti Tri Tantomo dan Tengku Rizal Nurdin yang bukan kader pun pernah diusung,” tegas Edy.
Proses Seleksi Bacalon di PDIP
Di sisi lain, Ketua Bappilu DPD PDIP Sumut, Mangapul Purba, menjelaskan bahwa wawancara terhadap bakal calon gubernur merupakan bagian dari prosedur yang harus dijalani. Setelah wawancara, paparan akan dilakukan di depan DPP PDIP di Jakarta untuk menentukan siapa yang akan direkomendasikan.
“Tahapan ini sudah diatur secara baku di PDI Perjuangan. Kami akan survei ke publik dan membuat kesimpulan siapa yang akan direkomendasikan,” jelas Mangapul.
BACA JUGA: Akhiri Masa Jabatan, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Dilepas Ribuan Masyarakat
Mangapul juga menambahkan bahwa PDIP akan melakukan kajian mendalam untuk memastikan kemenangan di Pilgub Sumut 2024. Meskipun PDIP mengutamakan kader, mereka tetap terbuka untuk menganalisis setiap kandidat yang potensial.
Harapan Edy dari PKS
Edy berharap mendapatkan dukungan dari PKS, satu-satunya partai pengusung AMIN yang belum menentukan arah dukungannya di Pilgub Sumut 2024. PKS diharapkan menjadi harapan terakhir Edy untuk bisa maju di Pilgub Sumut.
Dengan segala dinamika politik yang ada, Edy Rahmayadi tetap menunjukkan sikap tenang dan optimis dalam menghadapi Pilgub Sumut 2024, berharap bisa membawa perubahan positif bagi Sumatera Utara. (KSC)