Agincourt Resources Gelar Operasi Katarak Gratis di Medan, Catat Tanggalnya

Pelaksanaan operasi katarak gratis oleh PT Agincourt Resources
Pelaksanaan operasi katarak gratis oleh PT Agincourt Resources (istimewa)

TAPSEL | Kliksumut.com – PT Agincourt Resources (PTAR) akan menggelar operasi katarak gratis di Medan pada akhir Oktober dan November 2022 mendatang. Gelaran operasi katarak ini merupakan rangkaian dari empat operasi katarak gratis oleh pengelola Tambang Emas Martabe itu di wilayah Batangtoru, Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara.

Senior Manager Corporate Communications PTAR, Katarina Siburian Hardono, mengatakan sebanyak 524 mata katarak berhasil disembuhkan lewat operasi katarak yang dilakukan di sekitar wilayah Batangtoru.

Bacaan Lainnya

Setelah menyelesaikan operasi di Batangtoru, PTAR siap melanjutkan Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis di Medan. Bakti sosial bertema ‘Buka Mata Lihat Indahnya Dunia’ itu digelari Rumah Sakit (RS) Khusus Mata Mencirim 77, Medan, Sumatera Utara.

BACA JUGA: PTAR Dukung Pengembangan Pariswisata di Tapsel

“Jadwal operasinya pada 22 Oktober, 12 November, dan 23 November 2022,” kata Katarina, Senin (17/10/2022).

 

ANTUSIASME MASYARAKAT

Katarina mengatakan antusiasme masyarakat begitu besar mengikuti rangkaian operasi katarak gratis PTAR di RS Bhayangkara, Batangtoru. Ini terbukti dari jumlah mata yang dioperasi mencapai hampir dua kali lipat dari target awal 300 mata, dengan pasien termuda berusia 28 tahun dan tertua berusia 92 tahun.

Tingginya animo masyarakat sudah terlihat dari putaran perdana pada 14 September dan putaran kedua pada 24 September 2022. Dari dua putaran operasi itu saja, total mata yang dioperasi sudah mencapai 255 mata. Memasuki Oktober, jumlah pasien yang mendaftar nyaris sama banyaknya dengan dua putaran awal. Alhasil, jadwal operasi di Oktober yang seharusnya sekali saja dibuat menjadi dua kali, yakni 14 dan 15 Oktober 2022.

Pelaksanaan operasi katarak gratis oleh PT Agincourt Resources
Pelaksanaan operasi katarak gratis oleh PT Agincourt Resources (istimewa)

Ternyata tidak hanya masyarakat sekitar wilayah operasional tambang yang merasakan manfaat dari operasi katarak ini, masyarakat dari kabupaten dan pulau lain juga memetik faedahnya. Para pasien tercatat berasal dari berbagai kecamatan di Tapanuli Selatan, juga ada yang datang dari Kota Padangsidempuan, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas, bahkan ada pula pasien yang berasal dari Kepulauan Nias.

“Kami senang bisa membantu banyak sekali penderita katarak yang berasal dari keluarga pra-sejahtera dan kesulitan mengakses layanan kesehatan atau operasi, baik di sekitar wilayah tambang maupun kabupaten lain. Walaupun jumlah pasien melampaui target awal, kami tetap terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan prima dengan menerapkan prosedur yang tepat. Kami ucapkan selamat dan terima kasih kepada seluruh pasien yang telah berhasil menjalani operasi katarak sehingga dapat melihat dengan jelas dan kembali mandiri. Tetap ikuti anjuran dokter selama pemulihan pasca-operasi,” ujar Katarina.

BACA JUGA: Agincourt Resources Inisiasi Program Revitalisasi Posyandu     

PTAR tahun ini menggandeng RS Khusus Mata Mencirim 77 Medan yang sudah melakukan operasi katarak selama 17 tahun. Mereka memiliki dokter-dokter spesialis mata yang kemampuannya sudah teruji.

“Kami siap menggelar operasi katarak gratis di Medan bagi penderita katarak yang berasal dari keluarga pra-sejahtera. Jangan tunda lihat indahnya dunia, mari manfaatkan kesempatan baik ini untuk memulihkan penglihatan anda sendiri, keluarga, kerabat dan kenalan anda,” ajak Katarina.

 

PENDAFTARAN

Sebelum menjalani operasi, penderita katarak harus memeriksakan matanya lebih dulu untuk memastikan layak tidaknya menjalani operasi. Pemeriksaan mata di RS Khusus Mata Mencirim 77 Medan buka mulai Senin hingga Jumat pukul 09.00-12.00 WIB

Senior Manager Community PTAR, Christine Pepah, menambahkan operasi katarak ini merupakan salah satu kontribusi perusahaaan dalam menurunkan prevalensi buta katarak di Sumatera Utara, juga Indonesia.

Hasil Survei Kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2014–2016 oleh Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dan Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan di 15 provinsi dengan sasaran populasi usia 50 tahun ke atas menunjukkan bahwa prevalensi kebutaan di lndonesia mencapai 3%, dan penyebab utama kebutaan dan gangguan penglihatan adalah katarak yang tidak menjalani operasi. Spesifik di Sumatra Utara, hampir 80% kebutaan akibat katarak yang tidak dioperasi.

“Masalah katarak di Indonesia, khususnya Sumatra Utara, begitu mendesak untuk dituntaskan. Kami ingin berperan dalam menuntaskan masalah buta katarak ini, dengan cara mengadakan operasi katarak gratis, sebagai salah satu pilar program pengembangan masyarakat di bidang kesehatan. Selain itu, Manajemen PTAR menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan pihak RS Bhayangkara sebagai tempat penyelenggaraan operasi katarak gratis di Batangtoru, demikian juga Forkompimda Tapanuli Selatan yang mendukung program ini sehingga dapat berjalan dengan lancar,” kata Christine.

PTAR meyakini operasi katarak ini akan memberikan dampak positif berkelanjutan kepada para penerima manfaat dan keluarga serta lingkungan masyarakat di sekitarnya. Saat menderita katarak seseorang dapat kehilangan produktivitasnya dan menambah beban ekonomi keluarga. Namun, setelah menjalani operasi dan penglihatannya kembali jelas, orang tersebut bisa produktif lagi, berkegiatan secara mandiri, mobilitas meningkat, berelasi sosial dan berkontribusi kepada komunitasnya, serta sejahtera dan sehat secara emosional.

 

RESPON WARGA

Gahban Lubis (55 tahun), guru di sebuah sekolah dasar di Lubuk Kapundung, Kabupaten Mandailing Natal, mengaku lebih bersemangat mengajar setelah menjalani operasi katarak. Bila tadinya ia tidak leluasa mengajar di luar ruang karena pandangan pada mata kirinya kabur, pasca-operasi ia berniat bisa mengajar di luar ruang.

“Sewaktu katarak selama 3 tahun ini saya biasa mengajar di dalam kelas, sedangkan di luar kelas ada teman yang membantu saya. Setelah penglihatan saya normal lagi, saya bisa lebih mengawasi murid-murid dan mengajar di luar kelas,” kata Gahban.

BACA JUGA: Gubernur Sumut Minta Hentikan Semua Tambang Ilegal di Mandalingnatal

Pandangannya yang sebentar lagi normal setelah operasi pun akan memudahkannya menjalani masa pensiun beberapa tahun mendatang.

“Alhamdulillah, saya bisa mengikuti operasi katarak gratis ini. Bisa mengajar murid-murid lebih baik lagi, dan nanti ketika pensiun saya bisa berkebun. Terima kasih Tambang Emas Martabe,” tutur Gahban.

Dokter spesialis mata, dr. Jusni Saragih, Sp.M, yang turut melaksanakan operasi di RS Bhayangkara, Batangtoru, juga mengapresiasi komitmen PTAR menggelar operasi katarak gratis dengan menjaring pasien dari daerah-daerah terpencil dan kantong-kantong masyarakat yang membutuhkan.

Operasi katarak ini, menurutnya, menjawab kebutuhan warga. Sebab, sebagian warga penderita katarak membiarkan matanya karena berbagai faktor. Antara lain kesulitan biaya untuk menjalani operasi, area tinggal jauh dari fasilitas kesehatan dan minimnya kesadaran warga terhadap kesehatan mata.

“Katarak hanya bisa sembuh dengan operasi. Operasi katarak PTAR ini dapat menuntaskan berbagai kendala di masyarakat. Saya berharap ini bukan terakhir kalinya PTAR mengadakan operasi katarak gratis. Tetapi terus-menerus karena kegiatan ini benar-benar membantu masyarakat,” ujar Jusni.

 

TENTANG MARTABE

Tambang Emas Martabe dikelola dan dioperasikan oleh PT Agincourt Resources. Wilayah tambang mencakup area 30 km² yang berada dalam Kontrak Karya (KK) generasi keenam dengan total luas wilayah 1.303 km². Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatra, tepatnya di Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Tambang Emas Martabe mulai berproduksi penuh pada 24 Juli 2012. Per 30 Juni 2021, Tambang Martabe memiliki basis sumber daya 7,5 juta ounce emas dan 66 juta ounce perak. Kapasitas operasi Tambang Emas Martabe lebih dari 6 juta ton bijih per tahun. Produk bijih kemudian berguna untuk memproduksi lebih dari 274.000 ounce emas dan 1,35 juta ounce perak per tahun.

PT Agincourt Resources melibatkan lebih dari 3.000 karyawan dan kontraktor. Dari jumlah itu, sekitar 99% di antaranya warga negara Indonesia dan lebih dari 70% berasal dari desa setempat.

PT Danusa Tambang Nusantara (PTDTN) memegang 95% saham PT Agincourt Resources. PTDTN adalah anak usaha PT United Tractors Tbk dengan kepemilikan saham 60%. Kemudian PT Pamapersada Nusantara dengan kepemilikan saham 40%, sekaligus bagian dari grup usaha PT Astra International Tbk. Sebanyak 5% saham PT Agincourt Resources merupakan milik Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

 

[AS]

Pos terkait