Wartawan Kembali Jadi Korban Kekerasan di Madina, Diduga Karena Pemberitaan

MANDALING NATAL | kliksumut.com – Kekerasan dan intimidasi kepada dunia pers kembali terjadi lagi. Seorang wartawan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dari media online, Jeffry Barata Lubis dipukul oleh oknum organisasi pemuda. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 20.30 WIB di Lopo Mandailing Coffe SPBU Aek Galoga, Madina.

Kekerasan yang menimpa JBL diduga terkait pemberitaannya yang menyudutkan salah satu Ketua OKP di kabupaten Madina. Menurut JBL, Jumat pagi (4/3/2022) Ketua OKP tersebut meminta waktunya untuk bertemu dengan orang suruhannya.

BACA JUGA: Federasi Wartawan Internasional Selama di Tahun 2021, 45 Wartawan Tewas

“Pagi tadi dengan menggunakan nomor telpon rekan saya, Ketua OKP tersebut meminta saya agar berbincang-bincang dengan orang suruhannya. Saya sendiri tidak paham maksud dan tujuan dari pertemuan tersebut. Namun karena saya menganggap bahwa saya benar, buat apa saya takut untuk bertemu,” cerita JBL ketika membuat laporan di Mapolres Madina, Jumat (4/3/2022) malam.

Pemberitaan tentang tersangka oknum pelaku penambang ilegal di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), membuat gerah pelakunya. sehingga oknum pelaku diduga mengirim orang suruhannya untuk menganiaya wartawan yang memberitakan tentang lambannya penanganan proses hukum terhadap oknum tersangka Penambang Emas Tanpa Izin (PETI), di daerah tersebut.

Menurut informasi yang diterima awak media dilapangan, diduga orang suruhan oknum pelaku tersebut merupakan dari salah satu Ormas di Kabupaten Mandailing Natal.

Peristiwa penganiyaan itu terjadi, Jum’at (04/03/2022), disalah satu Coffee Shop di seputaran Kota Panyabungan. Dimana salah seorang wartawan yang meliput pertambangan ilegal tersebut mendapat perlakuan kasar dari orang suruhan oknum pelaku pertambang ilegal.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Rencanakan Penculikan Wartawan, AS Beri Saksi Iran

Akibatnya Jefry Barata Lubis, wartawan yang mengalami penganiayaan itu, mendapat luka memar di bagian wajah sebelah kanan.

Atas kejadian tersebut, Jefry Barata Lubis, merasa keberatan langsung melaporkan peristiwa penganiayaan yang dialaminya ke Polres Mandailing Natal, hingga berita ini ditayangkan proses pelaporan penganiayaan masih terus berlanjut. (Tim)

Pos terkait