Wartawan Diusir Dari Kantor Wali Kota Medan, Ombudsman Sumut: Ada Hak Publik Yang Melekat Pada Bobby Sebagai Wali kota

Jadi, Pemko harus memfasilitasi dengan menyiapkan tempat/ruangan untuk teman-teman wartawan yang dapat melakukan wawancara doorstop kepada Walikota Medan baik saat pagi masuk kantor, maupun saat sore pulang kantor.

“Bila ruang/tempat yang selama ini digunakan teman teman wartawan menunggu walikota saat ini sudah harus disterilkan, maka Pemko Medan yang seharusnya segera menyiapkan tempat/ruangan baru buat teman-teman wartawan. Bila memungkinkan, posisinya bisa mengakses walikota untuk wawancara/doorstop,” harap Abyadi.

Bacaan Lainnya

Selain itu, pola lain adalah, dengan mengefektifkan peran Humas. “Jadi, Humas harus bisa menjelaskan setiap isu-isu public yang menjadi pertanyaan teman-teman media,” tambah Abyadi.

Baca juga: Pertina Sumut Target 2 Emas Di PON Papua

 

Temuilah

Terlepas dari semua itu, Abyadi Siregar mengharap agar miskomunikasi ini dapat segera diselesaikan. Karena menurut saya, kedua-duanya saling membutuhkan. Wartawan butuh keterangan walikota sebagai pejabat public. Tapi, walikota sebagai pejabat public juga paling membutuhkan wartawan.

“Karena itu, saya menyarankan agar masalah ini segera diakhiri. Menurut saya, demi kebaikan bersama, sebaiknya didatangi teman-teman jurnalis itu. Diajak ngobrol ringan di ruangan. Saya yakin, teman-teman jurnalis itu akan dewasa. Mereka orang orang cerdas,” katanya. (tim)

Pos terkait