Warga Minta Jasad Bom Bunuh Diri dan Teroris Dikuburkan Diluar Kota Medan

MEDAN | kliksumut.com Masyarakat Kota Medan mengutuk keras aksi teror dan tindakan radikal yang dilakukan kelompok terduga teroris di Markas Polrestabes Medan, beberapa hari lalu. Bahkan, sebahagian warga Medan meminta agar jasad (mayat) pelaku bom diri ataupun teroris, jangan dikuburkan di Medan, tapi dikebumikan di TPU (Tempat Pemakaman Umum) diluar Kota Medan.

Sikap mengutuk tersebut disampaikan Zunaidi Kliwon selaku Ketua Komunitas Sepeda Amphibi Medan. “Ketenangan, rasa aman dan kondusifnya masyarakat Medan selama ini, sudah mulai terganggu dengan ulah dan aksi teror bom yang dilakukan kelompok teroris, terutama seperti aksi bom bunuh diri yang dilakukan RMN di Markas Polisi,” ujarnya, pada awak media, Minggu (17/11/2019).

Bacaan Lainnya

Baca : Antisipasi Kejahatan Teroris, Polsek Medan Baru Gelar Razia Dini Hari

Selama ini, warga Kota Medan sangat merasakan ketenangan dan kenyamanan dalam beraktifitas, tapi sekarang terusik gara-gara aksi teroris, dengan cara bom bunuh diri yang sengaja ingin membuat kekacauan di tanah Melayu (kota medan) ini,” kata Kliwon.

Warga Medan, khususnya yang tergabung dalam komunitas sepeda Amphibi, tidak terima dan mengutuk keras aksi teror tersebut. Bahkan, rasa kebencian ini timbul di hati masyarakat, kalau bisa jasad (mayat) pelaku teror tidak dimakamkan di wilayah Kota Medan, tapi di TPU diluar daerah ini,” ungkapnya dengan tegas.

Secara terpisah, pernyataan senada juga dikemukakan Dedi, selaku seorang pengemudi ojek online yang tergabung dalam Komunitas Pengemudi Ojek Online.

Dikatakan Dedi, aksi bom bunuh diri yang dilakukan RMN, tidak dapat ditoleri lagi karena sangat meresahkan dan merugikan masyarakat Kota Medan, khususnya para pengemudi Ojol, disebabkan jaket yang digunakan saat bom bunuh diri, sangat berdampak kepada pengemudi ojek online.

“Aksi teror yang di lakukan oleh kelompok radikal itu, sudah sangat meresahkan dan merugikan masyarakat kecil, apalagi pelaku bom bunuh diri mengenakan embel-embel ojek online,” pungkas Dedi kepada wartawan, Minggu (17/11/2019).

Perbuatan ataupun tindakan radikal yang tak manusiawi dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri dan jaringannya, sudah sangat-sangat menimbulkan kebencian ditengah-tengah masyarakat, khususnya masyarakat yang sehari-harian mempunyai aktifitas sebagai pengemudi Ojol yang sangat berdampak sekali akibat aksi teror tersebut.

“Secara pribadi, saya tidak simpati dengan aksi para kelompok radikal yang mengatasnama agama,” kata Dedi, seraya menolak jasad (jenazah) dimakamkan di TPU yang ada di Medan.

Akibat aksi para pelaku hingga mengakibatkan sejumlah warga yang tidak bersalah terluka, lebih baik jasad nya ini jangan dimakamkan di Kota Medan, tapi di daerah lain, ujarnya.

Baca : Waspada Pendatang, Masyarakat Diminta Segera Melapor ke Babinsa

Apalagi aksi teror yang dilakukan RMN dengan mengenakan atribut Ojol, sangat merugikan, yang juga berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap pengemudi ojol, sehingga seperti timbul rasa kecurigaan masyarakat terhadap Pengemudi Ojol.

“Saya ada dengar di sejumlah daerah, banyak masyarakat menjadi takut untuk menggunakan jasa ojek online,” sebut Dedi, dikarenakan terdorong rasa kecurigaan atau kekhawatiran. (kcu)

Pos terkait