Wali Kota Medan Harus Pluralisme dan Kebangsaan

Laden Marbun
Pengamat politik dan mantan Anggota DPRD Medan periode 2014-2019 dari partai Hanura, Laden Marbun.
Laden Marbun
Pengamat politik dan mantan Anggota DPRD Medan periode 2014-2019 dari partai Hanura, Laden Marbun.

MEDAN | kliksumut.com – Pemilihan Wali kota dan Wakil Wali kota Medan sudah diambang pintu. Tentu saja peminat untuk ikut maju sangat tinggi, walaupun sudah hattrick (prestasi) Wali Kota medan masuk penjara.

Hal ini jadi pembahasan Landen Marbun sebagai pengamat politik dan mantan Anggota DPRD Medan periode 2014-2019 dari partai Hanura melalui telpon selularnya mengatakan bahwa medan butuh seorang Wali kota dan Wakil Wali Kota Medan, yang harus memiliki sifat pluralisme dan kebangsaan.

Bacaan Lainnya

Baca juga : Insya Allah, Bu Mega Majukan Kader Terbaik, Pilkada Medan 2020

“Harus memiliki sifat pluralisme dan kebangsaan, bahkan mau memajukan Kota Medan, agar bisa lebih baik lagi,” jelas Laden Marbun kepada kliksumut.com, Rabu (15/7/2020) malam saat dikonfirmasi.

Dikatakannya, Medan merupakan ibukotanya Sumatera Utara (Sumut) yang terdiri dari 33 Kabupaten kota. Medan merupakan tempat Pendidikan, Bisnis, Kesehatan dan transit-nya provinsi lain seperti Aceh.

“Untuk itu menjadi Wali kota dan Wakil Wali kota harus mempunyai nilai kebangsaan dan Pluralisme,” tambah Laden Marbun yang pernah di Partai Damai Sejahtera (PDS).

Lanjut ungkap politisi ini, adanya yang mau maju jadi Wali kota dan Wakil Wali kota Medan tahun ini merupakan hal yang cukup baik sekali. Karena 3 Wali kota Medan sudah masuk ke terali besi (penjara).

“Kiranya Wali kota Medan kedepan tidak ada lagi yang masuk kepenjara,” harapannya.

Untuk itu, diharapkan kepada para Ketua Umum (Ketum) partai tidak mengusung calon Wali kotanya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang bisa berdampak kepenjara.

“Tapi, saya yakin para Ketua partai saat ini akan lakukan seleksi ketat, agar dapat calon yang kuat untuk jadi Wali kota Medan,” ungkapnya.

Menurut Laden lagi, bahwa PDI Perjuangan pada umumnya akan menentukan sikapnya disaat-saat injury time (perpanjangan waktu) dan terkadang dimasa-masa diterakhir pendaftaran KPU ( Komisi Pemilihan Umum) diumumkan.

Baca juga : Dzulmi Eldin Tidak Maju Pilkada Medan 2020, Harapkan Generasi Muda

“Sebagaimana yang kita tahu, PDI Perjuangan selalu menunjuk kadernya sendiri seperti Effendi Simbolon untuk maju calon Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) dan Sofyan Tan untuk calon Wali kota Medan,” terangnya.

Apalagi kita tahu, ujarnya saat ini PDI Perjuangan bisa mengusulkan calonnya sendiri untuk maju pada Pilkada kota Medan pada tahun ini.

“Yah kita lihat aja, apakah PDI Perjuangan akan memajukan calon sendiri atau ikut gabung kepartai lain, untuk pilkada 2020 tahun ini,” terangnya. (Alian)

Pos terkait