MADINA | kliksumut.com – Kabupaten Mandailing Natal (Madina) khususnya di Kecamatan Muara Batang Gadis, menyimpan banyak kisah tentang perjalanan hidup almarhum H Anif. Karena banyak jasa yang telah diperbuat oleh almarhum di sini, khususnya bagi masyarakat.
Bagi Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah, daerah ini juga menjadi salah satu hal yang membangkitkan kenangan tentang ayahandanya tersebut. Oleh sebab itu, dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Madina, ia pun tidak ingin melewati kesempatan untuk menelusuri kembali jejak kehidupan orang tuanya.
Dalam melakukan napak tilas ini, daerah yang dikunjungi Musa Rajekshah adalah Desa Rantau Panjang, Senin (27/9). Desa ini sendiri, merupakan salah satu desa terpencil yang ada di Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Madina.
BACA JUGA: Tinjau Vaksinasi di USU, Gubsu Minta Seluruh Mahasiswa Divaksin
Untuk mencapai lokasi, dari titik awal keberangkatan di kawasan Salasiak ke Desa Rantau Panjang, Wagub Sumut membutuhkan waktu sekitar 4,5 jam lamanya. Perjalanan pun harus dimulai dengan melewati daerah terjal sampai ke kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI). Dilanjutkan dengan menumpangi perahu menelusuri panjangnya Sungai Parlampungan yang memakan waktu sekitar tiga jam.
Setibanya di desa ini, warga yang telah lama menunggu, secara antusias menyambut kedatangan Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck. Antusias ini wajar, karena sosok H Anif dan keluarganya memang akrab bagi masyarakat di sini.
Ijeck sendiri mengaku tak menyangka bakal banyak masyarakat yang menyambutnya. Karena pada awalnya, niat dia datang ke desa ini adalah untuk berjumpa dengan beberapa tokoh masyarakat dan kepala desa saja.
“Saya awalnya tak punya rencana datang ke Rantau Panjang ini, hanya ke Tabuyung saja untuk meresmikan Masjid Raya Al Musannif. Tapi sampai di Tabuyung hati saya tergerak untuk mendatangi desa-desa yang dulu pernah didatangi ayah saya,” ungkapnya.
Di desa ini, Ijeck mengaku sudah banyak melihat perubahan dari yang pernah diingatnya dulu di sekitar tahun 1992, seperti bangunan masjid, pohon-pohon dan kondisi sungai. Dia menyebutkan, walaupun pada awal kedatangan dulu, ia dan ayahnya datang sebagai pengusaha walet, tapi ia tetap menganggap Muara Batang Gadis sebagai kampung halaman sendiri.
“Suasana kita hari ini harus lah tetap dijaga dengan baik. Kami mewakili almarhum Bapak H Anif mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” ucapnya.
“Mudah-mudahan amanah yang saya dapatkan sebagai Wakil Gubernur Provinsi Sumut bisa saya gunakan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat,” ujarnya.