Vaksinasi Berpotensi Cegah ‘Long COVID’

Vaksinasi Berpotensi Cegah ‘Long COVID’
Penyintas COVID-19 Suci Nuzleni mengalami beberapa sindrom 'long Covid' seperti bronkopnumonia dan kecemasan. (Foto: pribadi)

Berbagai studi menunjukkan antara 10-30 persen penyintas akan mengalami ‘long COVID’ dengan beragam gejala, seperti letih, nafas tersengal-sengal, “otak berkabut,” gangguan tidur, demam, gangguan pencernaan, kecemasan dan depresi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang melakukan penelitian tentang mengapa banyak penyintas COVID-19 selanjutnya mengalami berbagai kondisi yang melemahkan hingga enam bulan setelah terjangkit penyakit itu.

Bacaan Lainnya

Ketua tim Divisi Kesiapan Perawatan Kesehatan WHO, Janet Diaz, mengatakan masih belum jelas siapa yang paling berisiko terkena ‘long COVID’. Dia mengatakan para peneliti belum mengetahui mengapa ‘long COVID’ terjadi dan berusaha mencari jawaban atas banyak pertanyaan seputar penyakit ini.

“Kami jelas prihatin dengan jumlah pasien yang terinfeksi virus corona. Kami tidak tahu seberapa umum atau seberapa jarang itu terjadi. Namun melihat jumlahnya, mengingat luasnya pandemi, akan berdampak pada sistem kesehatan,” jelasnya.

Kandidat PhD Ilmu Kedokteran Universitas Kobe Jepang, dr. Adam Prabata, menyampaikan pesan senada. “Karena kita ngga tahu pasti penyebabnya, kita ngga tahu pasti pencegahannya kalau sudah kena, jadi mau ngga mau pencegahannya dari sebelumnya yaitu jangan sampai kena COVID, entah itu di protokol kesehatan atau vaksin,” jelasnya kepada VOA.

BACA JUGA: Penelitian: Ratusan Warga Masschusetts yang Divaksinasi Terjangkit Varian Delta

urvivor Corps, kelompok nirlaba AS yang bertujuan mengadvokasi para penyintas COVID dan keluarga mereka, mengadakan survey yang melibatkan hampir 1.000 penyintas yang mengalami ‘long COVID’. Hasil yang diumumkan pada April menunjukkan 42 persen merasa gejalanya membaik setelah divaksinasi.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) juga merekomendasikan vaksin, termasuk bagi mereka yang pernah kena COVID atau yang mengalami kondisi pasca COVID.



“Vaksin itu berpotensi mencegah ‘long COVID’ dari awal supaya tidak kena COVID, dan yang kedua, orang yang sudah COVID, ketika dikasih vaksin, lebih meringankan keluhannya,” jelas Adam.

Berbagai studi panjang masih diperlukan untuk mengetahui dampak vaksinasi terhadap kondisi pasca COVID, serta bagaimana cara terbaik menangani pasien dengan dampak jangka panjang ini.

Suci, yang baru menerima satu dosis vaksin, kini berusaha menjaga kondisi kesehatan dan meningkatkan imunitas tubuh dengan makan teratur, tidur cukup, olahraga dan mengonsumsi berbagai jenis vitamin. (voa)



Pos terkait