USU Posisi 7 Scimago Institutions Rankings dan Peringkat 1 Agriculture and Biological Science

Rektor USU : Era Digital Dosen harus Perluas Jaringan
Rektor Universitas Sumatera Utara  (USU) Dr.Muryanto Amin, S.Sos., M.Si

Meskipun berada di ranking 7 nasional dan 708 dunia, namun berdasarkan 19 subjek area penilaian yang dilakukan Scimago Institutions Rankings, USU menempati peringkat 1 nasional dan peringkat 305 dunia dalam bidang Agriculture and Biological Science tingkat universitas.

Selain itu, USU juga menempati peringkat 3 nasional dan peringkat 420 dunia dalam sektor Business, Management and Accounting.

Bacaan Lainnya

Sementara pada bidang lainnya yakni Biochemistry, Genetics and Molecular Biology, USU menempati posisi 4 di Indonesia dan posisi 663 di dunia. Posisi 4 di Indonesia juga diraih USU dalam bidang Environmental Science.

Baca juga: Manajemen Akan Bahas Soal Pembelian Saham PSMS Medan

“Kami akan mendorong agar ke depannya prestasi yang didapatkan USU bisa terus meningkat, khususnya merata pada 19 subjek area penilaian yang dilakukan oleh Scimago Institutions Rankings. Dengan demikian pemeringkatan secara keseluruhan juga meningkat secara signifikan,” katanya.

USU bersama 9 universitas lainnya yang masuk dalam peringkat 10 besar Scimago Institutions Ranking mendapatkan predikat Quarter-1 (Q1) untuk penelitian yang berarti “Publikasi Berkualitas Tinggi”. Scimago Institution Ranking merupakan lembaga pemeringkatan asal Spanyol yang memberikan penilaian kepada universitas dan institusi riset di dunia.

Baca juga: DPRD Sumut Setujui Perda Prokes dan Pengendalian Covid-19

Indikator penilaian yang dijadikan acuan oleh Scimago untuk menentukan kualitas suatu perguruan tinggi atau universitas terdiri dari 3 aspek utama penilaian, yakni riset, inovasi, dan dampak sosial, yang kesemuanya diambil dari informasi yang disediakan di laman website masing-masing perguruan tinggi.

Riset, inovasi, dan dampak sosial, masing-masing memiliki bobot yang berbeda-beda dalam keseluruhan proses penilaian, di mana riset memegang persentase paling tinggi yakni 50 persen, sisanya adalah inovasi (30 persen) dan dampak sosial (20 persen). (swisma)

Pos terkait