Tokoh Masyarakat, Josmen Sitohang, Minta Mendagri Pertahankan Sugeng Riyanta sebagai Pj Bupati Tapteng

Tokoh Masyarakat, Josmen Sitohang, Minta Mendagri Pertahankan Sugeng Riyanta sebagai Pj Bupati Tapteng
Tokoh masyarakat Tapteng, Josmen Sitohang. (kliksumut.com/Benny)

REPORTER: Benny
EDITOR: Wali

KLIKSUMUT.COM | TAPANULI TENGAH – Masa jabatan Sugeng Riyanta sebagai Penjabat (Pj) Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) akan berakhir pada 15 November 2024. Meskipun DPRD Tapteng telah menetapkan Keputusan Nomor 27 Tahun 2024 terkait usulan pemberhentian Sugeng, masyarakat Tapteng justru berharap agar Menteri Dalam Negeri (Mendagri) mempertahankannya sebagai Pj Bupati hingga pelaksanaan Pilkada 2024.

Dalam Rapat Paripurna DPRD Tapteng, tiga nama calon Pj Bupati baru telah diajukan, namun beredar kabar bahwa Sugeng Riyanta tidak termasuk dalam daftar calon yang diusulkan. Salah satu nama yang disebut-sebut sebagai calon kuat adalah Elfin Elyas Nainggolan, mantan Pj Bupati Tapteng. Meski demikian, tokoh masyarakat Tapteng, Josmen Sitohang, bersama beberapa tokoh lainnya, menyerukan agar Sugeng tetap menjabat hingga bupati definitif terpilih.

BACA JUGA: Paslon Diduga Minta Dukungan dan Uang kepada Kades, Bawaslu Tapteng: Sudah Kami Panggil

“Sugeng Riyanta adalah pemimpin yang jujur, amanah, dan transparan. Kami berharap Mendagri mempertahankan beliau sebagai Pj Bupati Tapteng,” ungkap Josmen Sitohang, Kamis (17/10/2024).

Kinerja Cemerlang Sugeng Riyanta
Menurut Josmen, dukungan masyarakat terhadap Sugeng bukan tanpa alasan. Kinerjanya yang responsif dan berpedoman pada prinsip *good governance* telah membawa perubahan signifikan di Tapteng. “Beliau mampu menstabilkan politik dan pemerintahan dengan menjaga netralitas ASN,” tambahnya.

Josmen, yang baru saja mengundurkan diri dari DPRD Tapteng dan terpilih sebagai anggota DPRD periode 2025-2030, menilai Sugeng berhasil memperkuat tata kelola pemerintahan dan reformasi birokrasi. “Sugeng selalu berpedoman pada akuntabilitas, transparansi, dan aturan hukum, hal yang sangat dibutuhkan Tapteng saat ini,” ujarnya.

Dalam kondisi Tapteng yang tengah menghadapi darurat korupsi, Josmen menilai Sugeng sebagai sosok pemimpin yang bersih dan berintegritas. Salah satu bukti keberanian Sugeng adalah pengungkapan kasus korupsi BOK dan Jaspel yang melibatkan mantan Kepala Dinas Kesehatan Tapteng.

“Beliau telah membuktikan komitmennya dalam memberantas korupsi dan memperbaiki pemerintahan yang sebelumnya carut-marut,” kata Josmen tegas.

Harapan Masyarakat untuk Sugeng
Tokoh masyarakat tersebut juga menekankan bahwa kehadiran Sugeng sebagai Pj Bupati telah membawa harapan baru bagi masyarakat yang selama ini merasa tertindas. “Sugeng Riyanta adalah ‘Manusia Setengah Dewa’ bagi masyarakat Tapteng, yang datang dari Kulon Progo untuk membenahi Tapteng,” ucapnya penuh semangat.

Menurut Josmen, Mendagri harus mempertimbangkan kinerja dan kontribusi Sugeng selama ini. Ia berharap jabatan Sugeng diperpanjang hingga Pilkada selesai dan bupati definitif dilantik.

“Sugeng telah menciptakan banyak terobosan dan prestasi untuk masyarakat Tapteng. Kami yakin, kepemimpinan Sugeng masih sangat dibutuhkan di sini,” ujar Josmen.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Pj Sugeng Peringatkan Kepala Sekolah di Tapteng: Jangan Terlibat Politik Praktis

Politik Pengusulan Pj Bupati Baru
Di sisi lain, Josmen mengkritik pengusulan calon Pj Bupati baru oleh DPRD Tapteng yang menurutnya sarat dengan kepentingan politik. Ia mempertanyakan mengapa nama Sugeng tidak diusulkan kembali. “Sangat janggal jika nama Sugeng Riyanta tidak diikutsertakan dalam usulan tersebut. Ada apa ini?” tanya Josmen penuh curiga.

Sebagai caleg terpilih, Josmen berjanji akan terus memperjuangkan kepentingan rakyat Tapteng dan berharap keputusan Mendagri berpihak pada kepentingan masyarakat, bukan kelompok tertentu. “Kami hanya ingin yang terbaik untuk Tapteng, dan Sugeng Riyanta adalah jawaban atas harapan kami,” pungkasnya.

Dengan dukungan kuat dari masyarakat, harapan agar Sugeng Riyanta terus memimpin Tapanuli Tengah kian menggema. Kini, keputusan ada di tangan Mendagri, apakah akan mempertahankan sosok pemimpin yang dinilai jujur dan berintegritas, atau memberikan kesempatan kepada calon baru.(KSC)

Pos terkait