Tutupan lahan di DTA Toba sangat beragam dan sebagian bersifat dinamis, terdiri dari kawasan hutan, lahan pertanian (yang bersifat dinamis mengikuti musim), lahan terbuka, hingga daerah terbangun (pemukiman, transportasi, industri).
Sehingga, air di danau Toba dimanfaatkan oleh penduduk di seputar danau sebagai sumber air bersih untuk rumah tangga dan pertanian, usaha keramba jaring apung maupun sebagai industri jasa wisata.
BACA JUGA:Tim Sepakbola Sumut di Grup Neraka Di Ajang Cabang PON Papua
Kestabilan tinggi muka air danau tentu menjadi keharusan dalam menunjang berbagai kebutuhan dan konsumsi airnya.
“Berbagai kebutuhan ini tentu harus seimbang dan sesuai dengan daya dukung dan daya tampungnya sehingga tidak menimbulkan dampak yang negatif terhadap kelestarian danau Toba di masa depan,” ujarnya.
Keseimbangan tinggi muka air di Danau Toba mengikuti hukum keseimbangan neraca air dimana tinggi muka air akan mengikuti jumlah air yang masuk dan air keluar.