Tapak Kaki Suci PT Agincourt Resources Melestarikan Lingkungan dan Memberdayakan Masyarakat Lingkar Tambang

Oleh : Benny Setiawan

BATANGTORU | kliksumut.com Sebagai perusahaan pertambangan, PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe yang beroperasi di Kelurahan Aek Pining, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, memahami betul jika prinsip berkelanjutan merupakan transformasi yang sangat penting dalam dunia pertambangan

Bacaan Lainnya

Sejak awal beroperasi, komitmen terhadap nilai-nilai keberlanjutan masih tetap menjadi prinsip utama. Lingkungan dan Sumber daya Manusia (SDM) yang merupakan sebuah investasi masa depan, ditempatkan dalam konteks pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

PTAR juga menyadari, sumber daya dari bisnis yang mereka lakoni saat ini merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sehingga, memperhatikan pelestarian lingkungan, yang diwujudkan secara konsisten berdasarkan kaidah-kaidah penambangan yang baik, menjadi hal yang wajib dilakukan.

Menepis keraguan banyak pihak jika bisnis pertambangan tidak bisa berkelanjutan, berbagai langkah strategis dilakukan PTAR seperti, pelestarian lingkungan hidup, pelayanan kesehatan, pendidikan, sosial dan budaya, serta peningkatan kemampuan masyarakat untuk lebih berdaya dan mandiri.

BACA JUGA: Gubernur Edy Rahmayadi Hadiri Pengukuhan Majelis Adat Budaya Pasisi Sibolga Tapteng

“Ada 5 sektor yang menjadi prioritas kita yakni, kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial budaya dan infrastruktur,” kata Senior Manager Community PTAR, Christine Pepah, disela-sela peresmian dan penyerahan aula pertemuan SMAN 1 Batangtoru, dari PTAR kepada Dinas Pendidikan Sumatera Utara, Senin, (6/3/2023).

Apa yang disampaikan Christine Pepah bukanlah isapan jempol semata. Banyak program berprinsip berkelanjutan telah digelontorkan PTAR. Pada bidang pendidikan, PTAR melakukan pengembangan SMKN 2 Batangtoru, yang difokuskan pada kejuruan Teknik Alat Berat (TAB). Selain itu, dari tahun 2017 hingga saat ini, PTAR memberikan bantuan beasiswa kepada siswa berprestasi, dimana lonjakan nominal setiap tahunnya sangat signifikan. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik juga tidak luput dari perhatian.

Kekinian, PTAR membangun fasilitas sarana pendukung pendidikan yang layak dan aman, berupa aula pertemuan terbuka di kompleks SMAN 1 Batangtoru. Bangunan seluas 160 meter pesergi dengan total biaya pembangunan sebesar Rp 732.400.000 ini, diharapkan dapat menunjang peningkatan mutu pendidikan..

Pada bidang pertanian, PTAR hadir ditengah-tengah petani dengan berbagai program strategis berkelanjutan. Disaat dalam kondisi kebingungan akibat jaringan irigasi diterjang banjir, Kelompok Tani Pulo Godang, Desa Kampung Tello, Kecamatan Batangtoru, diberikan solusi oleh PTAR, dengan membangun panel solar, sehingga petani tetap dapat mengolah areal persawahannya. Petani di Desa Batuhula, Kecamatan Batangtoru, juga mendapatkan perhatian. PTAR membangun pompa hidram dan panel solar. Hamparan persawahan yang sebelumnya tadah hujan, menjadi persawahan beririgasi.

Kelompok tani Gria Upa Tondi, Desa Napa, Kecamatan, Batangtoru, juga menjadi sasaran tembak program-program pemberdayaan masyarakat PTAR.
Pengelola Tambang Emas Martabe ini melakukan pendampingan kepada petani untuk meningkatkan hasil panen.
Petani yang sebelumnya melakukan proses budidaya pertanian secara konvensional, dibina untuk menerapkan konsep pertanian organik dan berkelanjutan. Selain berproduktivitas tinggi, dengan sistem pertanian ini petani diharapkan bisa hidup sehat, ekonomis, serta dapat menjaga kestabilan dan kelestarian lingkungan.

Untuk pelestarian serta pengembangan seni dan budaya, PTAR membangun Teater Sopo Daganak, yang menjadi gelanggang pertunjukan berbagai kegiatan seni budaya. Teater megah yang diproyeksikan menjadi pusat pengembangan sastra ini, terletak di Desa Napa, Kecamatan Batangtoru.

Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk lebih berdaya saing dan mandiri, PTAR memberikan pelatihan yang disesuaikan dengan skill masing-masing kelompok. Salah satunya, Koperasi Sarop Do Mulana (SDM), yang diberikan pendampingan membuka usaha bisnis meubel berkelanjutan. Kelompok dari Komunitas Mandiri dan Produktif (Comapro) ini dilatih memanfaatkan palet bekas menjadi barang bernilai ekonomis berbasis 3R (reduce, reuse dan recycle).

Satu komunitas lainnya yang tergabung dalam Koperasi Imajinasi Cerdas Berkarya (ICB), diedukasi tata cara mendaur ulang sampah. Selain meminimalisasi dampak yang ditimbulkan sampah, melalui aksi daur ulang, PTAR mencoba membangun kesadaran bagi masyarakat bahwa sampah dapat memberikan manfaat ekonomis.

Sebagai salah satu faktor terpenting dalam menopang pertambangan yang berkelanjutan, pelestarian lingkungan hidup menjadi isu sentral yang terus dikampanyekan PTAR. Belum lama ini, PTAR menanam 30 ribu bibit mangrove di pesisir pantai Kabupaten Tapanuli Tengah, tepatnya di Desa Aek Garut, Kecamatan Pandan. Selain menanam mangrove, PTAR juga menabur 20 ribu bibit kerang disekitar perairan Aek Sitio-tio, Kecamatan Pandan.

Pelaksanaan restorasi gambut bertajuk “Dari Hati Untuk Bumi” ini mendapat apresiasi dari Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut (PPKPL) Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan, Dasrul Chaniago. Ia mengatakan, aksi tanam 30.000 bibit mangrove dan penyemaian 20.000 bibit kerang, bukti nyata kepedulian PTAR dalam melestarikan lingkungan hidup.

“Apresiasi kepada PTAR dan seluruh pihak atas aksi tanam mangrove ini. Kami harapkan terus ada dukungan dan juga inovasi lainnya terkait perlindungan pesisir laut,” tutur Dasrul saat itu.

Kita tidak bisa menafikan, keberhasilan Kecamatan Batangtoru meraih kecamatan terbaik kategori tingkat kabupaten se Provinsi Sumatera Utara Tahun 2022, tidak terlepas dari campur tangan PTAR. Selain mendukung penuh program Pemerintah Kecamatan Batangtoru, PTAR menggelontorkan dana sebesar Rp 5,69 miliar untuk merenovasi Kantor Kecamatan Batangtoru, sehingga menjadi salah satu kantor kecamatan termegah di Sumatera Utara.

BACA JUGA: Ribuan Warga Sibolga Ikuti Jalan Sehat bersama BUMN

“Alhamdulillah, keberhasilan tersebut tidak terlepas dari sinergitas kita dengan PT Agincourt Resources,” ujar Camat Batangtoru, Mara Tinggi Siregar.

Patut diberi acungan jempol. Kehadiran PTAR tidak hanya sekedar mengeruk sumber daya alam di perut bumi Batangtoru. Prinsip ekosistem bisnis berkelanjutan dan memiliki dampak langsung untuk masyarakat, langkah jitu PTAR dalam mengharmonisasi pemanfaatan sumber daya alam dengan lingkungan, sosial budaya hingga ekonomi.

Hal ini diakui salah seorang tokoh masyarakat Kecamatan Batangtoru, OK Hazmi Usman Siregar SH. Anggota DPRD Kabupaten Tapanuli Selatan periode 2019-2024 ini menyebutkan jika kehadiran PTAR memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat lingkar tambang.

“Dari sisi kearifan lokal banyak dilakukan pembinaan-pembinaan, yang kesemua itu untuk kemaslahatan ummat. Kita sangat apresiasi,” sebut OK Hazmi Usman Siregar.

Desah napas tak bisa dusta, tapak kaki suci PTAR dalam melestarikan lingkungan hidup dan memberdayakan masyarakat lingkar tambang menggugah serta mengukuhkan, jika bisnis pertambangan dapat memberi manfaat bagi khalayak banyak.

Benar apa yang dikatakan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI Provinsi Sumatera Utara, H. Sakti S.Pd, M.Pd. Jika diibaratkan sosok tamu, kedatangan PTAR dinantikan, keberadaannya menyejukkan, jikapun terpaksa meninggalkan akan menimbulkan kerinduan.

Pos terkait