Survei: Kamala dan Trump Bersaing Ketat di 7 Negara Bagian Penentu

Trump Tuduh Kamala Harris Terlibat Anti-Semitisme
Wakil Presiden Kamala Harris di Halaman Selatan Gedung Putih pada 22 Juli 2024 dan mantan presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik untuk tahun 2024 Donald Trump di Milwaukee, Wisconsin, pada 18 Juli 2024. (Foto: AFP)

KLIKSUMUT.COM | AS – Calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump tetap bersaing ketat di tujuh negara bagian yang menjadi medan pertarungan, dua hari sebelum hari pemungutan suara 5 November. Hal ini tampak dari hasil jajak pendapat terakhir New York Times/Sienna College.

Jajak pendapat itu menunjukkan bahwa Wakil Presiden Harris unggul tipis di Nevada, North Carolina dan Wisconsin. Sementara mantan Presiden Trump unggul tipis di Arizona.

BACA JUGA: Survei Indikator Politik Indonesia: 85,3% Yakin Prabowo Mampu Memimpin Indonesia

Keduanya bersaing ketat di Michigan, Georgia dan Pennsylvania.

Jajak pendapat New York Times/Sienna College ini mensurvei 7.879 calon pemilih di tujuh negara bagian tersebut dari 24 Oktober hingga 2 November.

Di ketujuh negara bagian tersebut, margin error hasil jajak pendapat itu adalah 3,5%.

Sekitar 40% responden telah memberikan suara dan Harris memimpin di antara para pemilih tersebut dengan 8 poin persentase. Sementara Trump memimpin di kalangan pemilih yang mengatakan sangat mungkin untuk memberikan suara tetapi belum melakukannya.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Survei CNN : Pasangan Prabowo-Gibran Raih 54,1 Persen, Unggul Atas Pasangan Calon Lain

Hasil imbang di Pennsylvania menunjukkan Trump mendapatkan momentum di negara bagian yang telah dipimpin oleh Harris dengan empat poin persentase di semua jajak pendapat New York Times sebelumnya, kata surat kabar itu.

Kedua kandidat berkampanye di negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran akhir pekan ini, di mana Trump pada Minggu (3/11/2024) akan tampil di Pennsylvania, North Carolina dan Georgia. Sementara Kamala Harris akan berkampanye di Michigan. (VOA)

Pos terkait