Sugeng Riyanta, Seabrek Kejutan dan Tantangan di Negeri Wisata Sejuta Masalah

Sugeng Riyanta, Seabrek Kejutan dan Tantangan di Negeri Wisata Sejuta Masalah
Pj Bupati Tapteng, Sugeng Riyanta

Oleh : Benny Setiawan

TAPTENG | kliksumut.com SIANG itu, Rabu 15 November 2023, bertempat di aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman, Medan, Pj Gubernur Sumatera Utara, Hassanudin, melantik Sugeng Riyanta sebagai Pj Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng).

Bacaan Lainnya

Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Provinsi Bangka Belitung (Babel) ini, menjabat sebagai Pj Bupati Tapteng menggantikan Elfin Elyas Nainggolan. Saat pengambilan sumpah jabatan, Sugeng yang berdiri gagah, mengucapkan kata demi kata dengan sigap tanpa keraguan.

Selamat datang di dunia baru, negeri wisata sejuta masalah. Mungkin kalimat ini layak dikumandangkan atas keberkenaan Sugeng Riyanta menjabat sebagai Pj Bupati Tapteng. Mengapa tidak, Jaksa senior yang sudah malang melintang menduduki beberapa jabatan di lingkungan Kejaksaan RI ini, menghindar dari zona nyaman yang dilakoni, memasuki zona baru yang sedikit asing dan penuh misteri.

Mendapati kondisi pemerintahan Tapteng yang diselimuti intrik dan intimidasi, pria yang akrab disapa mas Sugeng ini mulai melakukan penataan. Roda pemerintahan dijalankan dengan mengikuti prinsip-prinsip pengelolaan yang baik, seperti transparansi (keterbukaan), akuntabilitas, partisipatif dan berkeadilan.

Melalui prinsip Good Governance and Clean Government, mantan Koordinator pada Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan RI ini menata Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Tengah. Ia berinovasi dan melakukan terobosan, meningkatkan investasi, serta melaksanakan program prioritas pemerintah.

Hitungan bulan, Sugeng berhasil menggebrak dan mencacatkan sejarah. Sempat dihantui defisit sebesar Rp 43 miliar, mantan Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung RI ini, melakukan pengetatan GUP (Ganti Uang Persediaan), sehingga mampu membalikkan APBD Tapteng 2023 menjadi surplus Rp 64,06 miliar.

“Surplus itu dapat dicapai berkat kerjasama semua stakeholder pemerintahan dengan mengedepankan prinsip kolaboratif, koordinatif dan mengesampingkan ego sektoral,” ujar Sugeng, saat itu.

Tidak berhenti sampai disitu, Sugeng melakukan pemulihan perekonomian dan pembangunan kemasyarakatan. Baru-baru ini, Sugeng melakukan koordinasi dengan Kementerian Perekonomian RI dan Kementerian Perdagangan RI, membahas pengembangan food estate (tanaman pisang dan nenas). Dalam kesempatan itu, Sugeng juga melontarkan ide pasar murah, upaya penurunan kemiskinan ekstrim, kawasan pergudangan, pengadaan cold storage untuk penyimpanan ikan di Tapteng.

Kepada Kementerian Perdagangan, Sugeng menyampaikan usulan terkait pembangunan/revitalisasi pasar tradisional di Kabupaten Tapanuli Tengah, dengan berharap kepada Dirjen Perdagangan Dalam Negeri agar memprioritaskan Kabupaten Tapteng untuk pembangunan/revitalisasi pasar di tahun 2025.

Menindaklanjuti usulan tersebut, Sugeng memerintahkan Kaban Bappeda, Kadis Perindag, dan Kadis Pertanian, segera mempersiapkan dan membuat usulan sesuai yang diminta oleh Kementerian Perekonomian dan Kementerian Perdagangan, sehingga tujuan mensejahterakan masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah dapat terwujud.

Pria kelahiran Kulon Progo 4 November 1972 ini telah hadir dengan berbagai kejutan. Tidak hanya memberi surprise, suami Ny Adde Riana Wiranti SH ini juga memberi tantangan bagi masyarakat Tapanuli Tengah untuk berkontribusi bagi kemajuan Tapanuli Tengah. Sugeng Riyanta yang memposisikan diri bukan sebagai pimpinan tapi sebagai pelayan, menyentak masyarakat yang beberapa tahun belakangan bungkam dalam pesimistisme.

“Saya ingin membangun prakarsa ayo bekerja yang terbaik. Tunjukkan kinerja dan loyalitas terhadap Pemerintah, Saya Ingatkan kalau ada OPD masih melakukan praktik-praktik tidak benar, saya akan amputasi, karena ini yang membuat rakyat kita tidak sejahtera dan pelayanan publik buruk,” tegas Sugeng, saat diwawancarai awak pers.

Disamping keseriusan membenahi birokrasi, Sugeng mengingatkan OPD dan ASN tentang agenda penting di tahun 2024, salah satunya pemilu legislatif, pilpres dan pilkada. Sugeng meminta seluruh ASN Pemkab Tapteng netral dan tidak terlibat politik praktis. Instruksi ini ia tekankan hingga ke bagian aparatur pemerintahan terendah, setingkat kepala lingkungan dan kepala dusun.

Masuk ke dalam dunia eksekutif, bukan berarti memadamkan insting adhyaksa Sugeng dalam penegakan hukum dan keadilan. Melalui gerakan bersih-bersih birokrasi Sugeng berhasil membongkar dugaan pemotongan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Jasa Pelayanan (Jaspel) di Dinas Kesehatan Tapteng. Kicauan para tenaga kesehatan (nakes) membuat kasus ini masuk ke ranah hukum. Kadis Kesehatan beserta delapan Kepala puskesmas diperiksa Kejatisu.

Terbongkarnya kasus itu membuat kepercayaan masyarakat kepada Sugeng semakin tinggi. Isu ‘boneka’ yang sebelumnya disematkan kepada Sugeng berubah 180 derajat. Sugeng menjadi pahlawan bagi masyarakat bawah yang menginginkan perbaikan dan perubahan. Perlahan tapi pasti, dukungan dari berbagai lapisan masyarakat berdatangan, termasuk pimpinan-pimpinan birokrasi dan ASN yang selama ini dibungkam melalui intimidasi.

Namun jangan heran, jika beberapa kelompok menjadi gerah dengan sepak terjang Sugeng yang sangat fenomenal ini. Berbagai upaya akan dimainkan untuk menghentikan laju mantan Asisten Pidana Umum (Aspidum) Kejati Sumatera Utara itu. Pelemahan dan delegitimasi akan dilakukan. Serangan balik dengan alasan yang dicari-cari dipastikan akan menyasar sang Pj Bupati visioner ini.

Akankah putra ketujuh dari delapan bersaudara pasangan HM Ihsan Muji Raharjo dan Hj Pujilah ini bisa bertahan ? Ingat, setiap orang atau kelompok yang terusik kenyamanannya, akan melakukan berbagai cara untuk membungkam pengusik. Semoga Pj Bupati Tapteng mampu bertahan dari terjangan badai yang menghantam. Yang pasti, kejahatan tidak pernah menang melawan kebaikan.

Pos terkait