Stuff Perusahaan Media Besar di Selandia Baru Dijual 1 Dolar Akibat Pandemi

Kantor Perusahaan Media Stuff di Selandia Baru (ist)
Kantor Perusahaan Media Stuff di Selandia Baru (ist)


WELLINGTON | kliksumut.com – Stuff, salah satu media massa terbesar di Selandia Baru dijual dengan harga hanya satu dolar. Pengumuman keputusan penjualan itu disampaikan pemilik media tersebut, Nine Entertainment Australia, Senin (25/5/2020).

Stuff merupakan media yang mencetak banyak surat kabar harian nasional dan menjalankan situs web berita populer dengan nama yang sama. Perusahaan ini mempekerjakan sekitar 900 staf, termasuk 400 wartawan.

Sebelum pandemi COVID-19 berlangsung, perusahaan ini telah menghadapi tantangan keuangan dan pendapatan iklan Stuff semakin anjlok sejak adanya pandemi.

Nine Entertainment mengatakan Stuff akan dijual kepada CEO Stuff, Sinead Boucher, dalam kesepakatan pembelian manajemen yang akan selesai pada akhir bulan.

Baca juga : Dewan Pers : Jangan Bermitra dengan Media Ilegal

“Kami selalu mengatakan bahwa kami percaya penting bagi Stuff untuk memiliki kepemilikan lokal dan merupakan pandangan tegas kami bahwa ini adalah hasil terbaik untuk kompetisi dan konsumen di Selandia Baru,” kata Hugh Marks, CEO Nine Entertainment.

Sementara Boucher mengatakan rencananya untuk mengalihkan kepemilikan dengan memberikan staf saham langsung sebagai pemegang saham di perusahaan.

“Kepemilikan lokal akan membawa banyak manfaat bagi staf kami, pelanggan kami, dan tentunya bagi semua Kiwis, karena kami memanfaatkan peluang untuk berinvestasi dan menumbuhkan bisnis,” kata Boucher dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AP. Kiwis adalah julukan untuk bangsa Selandia Baru.

Kesepakatan itu mengakhiri upaya perusahaan media saingan, NZME, untuk membeli Stuff. Diskusi antara kedua perusahaan berubah sengit dan berakhir di tangan pengacara. Pengadilan Tinggi minggu lalu menolak perintah sementara yang diajukan oleh NZME yang bisa menunda penjualan ke Boucher.

Nine Entertainment mengatakan bahwa sebagai bagian dari kesepakatan, pihaknya akan mempertahankan kepemilikan pabrik percetakan di Wellington dan menyewanya kembali untuk Stuff. Pihaknya juga akan mendapatkan beberapa keuntungan dari penjualan baru-baru ini cabang perusahaan Stuff Fiber, sebuah perusahaan penyedia internet.

Sebagian besar perusahaan media Selandia Baru telah berjuang sejak pandemi COVID-19 melanda. Stuff sendiri telah memotong gaji karyawan. Sedangkan NZME telah mengumumkan rencana untuk mengurangi 200 pekerja.

Baca juga : Kajari Medan Jadi “Keynote Speaker” Seminar Nasional Gerakan Medan Tanpa Korupsi

Bulan lalu, perusahaan Jerman; Bauer Media, menutup operasinya di Selandia Baru dan berhenti menerbitkan banyak majalah di negara itu. Sedangkan MediaWorks mengatakan kepada staf mereka bahwa 130 posisi akan dipangkas.


sumber :sindonews.com

Pos terkait