KLIKSUMUT.COM | JAKARTA – PT Shell Indonesia, anak usaha dari raksasa energi global Shell plc, secara resmi mengumumkan akan mengalihkan seluruh kepemilikan bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia. Ke depan, pengelolaan jaringan SPBU Shell akan berada di tangan perusahaan patungan baru hasil kolaborasi antara Citadel Pacific Limited dan Sefas Group.
Kabar mengejutkan ini langsung mendapat sorotan publik, mengingat Shell merupakan salah satu pemain besar dalam sektor hilir migas nasional. Namun, pemerintah memastikan bahwa langkah ini tidak akan menggoyahkan stabilitas pasar BBM nasional.
BACA JUGA: Pertamina Gandeng Petronas Akuisisi 35% Kepemilikan Shell di Masela
Menteri ESDM: Ini Aksi Korporasi yang Lumrah
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia angkat bicara terkait keputusan bisnis Shell. Ia menegaskan bahwa aksi ini merupakan hal wajar dalam dunia usaha, apalagi Shell bukanlah perusahaan milik negara.
“Ya, itu kan aksi korporasi. Itu biasa, business to business. Karena mereka bukan BUMN, maka kita harus menghargai hak setiap perusahaan swasta yang melakukan aksi korporasi,” ujar Bahlil saat ditemui sejumlah wartawan di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (23/5/2025).
Bahlil juga memastikan, pengalihan ini tidak akan berdampak pada keberlangsungan bisnis hilir migas di tanah air.
“Dia menjualkan, bukan menutup bisnisnya. Itu cuma perpindahan kepemilikan. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan, bisnis tetap berjalan,” tegasnya.
Shell: SPBU Tetap Beroperasi, Pelanggan Tetap Dilayani
Sementara itu, Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea, menjelaskan bahwa pengalihan kepemilikan mencakup seluruh jaringan SPBU Shell serta kegiatan pasokan dan distribusi BBM di Indonesia. Namun, bisnis pelumas Shell tidak termasuk dalam pengalihan ini dan akan tetap beroperasi secara terpisah.
“Kegiatan operasional bisnis SPBU Shell akan tetap berlangsung seperti biasa. Setelah proses pengalihan ini selesai, merek Shell akan tetap hadir di Indonesia dan pelanggan tetap memiliki akses terhadap produk BBM berkualitas tinggi,” terang Susi dalam keterangan tertulisnya.
Lebih lanjut, Susi menambahkan bahwa pengalihan ini akan disertai dengan perjanjian lisensi merek Shell, yang memungkinkan Citadel Pacific dan Sefas Group menggunakan merek dagang Shell di Indonesia sesuai standar global.
“Shell telah menggunakan model lisensi merek untuk bisnis Mobility & Convenience di lebih dari 50 pasar di dunia. Pelanggan akan tetap mendapatkan kualitas layanan dan produk sesuai standar Shell,” imbuhnya.
BACA JUGA: Petronas Malaysia akan Pangkas Karyawan Demi Bertahan
Operasional SPBU Shell Tak Berubah, Tim Tetap Sama
Shell Indonesia juga menegaskan bahwa tim operasional yang saat ini melayani pelanggan di seluruh jaringan SPBU tidak akan mengalami perubahan. Semua kegiatan operasional akan terus berjalan tanpa gangguan selama dan setelah proses pengalihan.
“Shell tetap berkomitmen menjalankan kegiatan operasional yang aman dan andal,” tegas Susi.
Langkah strategis ini menunjukkan bagaimana Shell menyesuaikan strategi bisnis globalnya dengan tetap mempertahankan eksistensi merek di pasar Indonesia melalui sistem kemitraan strategis. (KSC)