Senator Pdt Willem TP Simarmata Beri Bantuan Beras untuk Pesantren Mantan Teroris

MEDAN | kliksumut.com – Anggota DPD RI asal Sumut Pdt Willem TP Simarmata mengunjungi Pondok Pesantren Al-Hidayah di Jl Sawit Rejo, Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Senin (17/5/2021). Ponpes yang didirikan oleh mantan napi teroris Khairul Ghazali alias Abu Yasin itu, diberi bantuan berupa 40 karung beras untuk menopang pelayanan di sana.

Seperti dikatakan Senator yang duduk di Komite III DPD RI itu, dirinya merasa bangga dengan keberadaan Ponpes tersebut. Di Ponpes ini, program trauma healing bagi para anak-anak mantan teroris dilakukan dan telah memberikan banyak perubahan demi memberi semangat kebangsaan bagi para peserta program.

Baca juga: Koalisi Ormas Migas Lakukan Aksi Kembali, Tuntut keterlibatan Aceh Utara

Bacaan Lainnya


“Ini semata-mata untuk mempererat persaudaraan sebangsa dan setanah air, kemajemukan adalah kekuatan kita untuk membangun bangsa ini menjadi bangsa yang besar,” kata Ephorus emeritus HKBP itu.

Pdt Willem berterima kasih kepada sahabatnya, Ustad Ghazali yang mampu memberikan pemahaman kepada anak-anak yang kini tetap mencintai dan menghormati serta mengakui Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.

Menurutnya, dengan pengalaman hidup yang dilalui Ghazali, termasuk pernah mendapat pembinaan dari Ustad Baasyir di Malaysia, kemudian dikirim ke Afganistan untuk melawan Uni Sovyet. Bahkan sosok Ustad Ghazali sangat dikenal oleh rekan-rekannya mantan narapidana teroris seperti Timzar Zubil, Ashari, Amrozi dan yang lainnya.

Baca juga: Tableau Beri Kekuatan Organisasi, Agar Insight Lebih Cepat


“Pengalaman beliau yang kini bisa digunakan untuk mengaplikasikannya demi berhasilnya deradikalisasi di Ponpes tersebut,” kata Pdt Willem mengapresiasi Ponpes yang didirikan pada 11 Juni 2015 dengan nama Darusy Syifa, dan pada 7 September 2016 berubah menjadi Pondok Pesantren Al Hidayah.

Selanjutnya di katakan Pdt Willem, banyak hal yang didiskusikan dengan Ustad Ghazali dalam pertemuan singkat itu. “Kita bangga, bisa tetap menjaga persahabatan dalam bingkai NKRI untuk tujuan bersama, mencintai dan membangun Indonesia,” ujarnya.(rel/wl)

Pos terkait