SDM di Kota Medan: Potensi dan Tantangan

SDM di Kota Medan: Potensi dan Tantangan
Hj Henny Pratiwi SP MM

Oleh: Hj Henny Pratiwi SP MM

KLIKSUMUT.COM – Kota Medan merupakan ibu kota Provinsi Sumatera Utara dan kota terbesar ketiga di Indonesia. Kota ini memiliki jumlah penduduk sekitar 2,5 juta jiwa, dengan berbagai suku, agama, dan budaya yang hidup berdampingan. Kota Medan juga menjadi pusat ekonomi, perdagangan, industri, pendidikan, dan pariwisata di wilayah Sumatera Bagian Utara.

Bacaan Lainnya

Sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia, Kota Medan memiliki potensi dan tantangan dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan kompetitif. SDM merupakan faktor penting dalam menentukan kemajuan suatu daerah, karena SDM yang unggul akan mampu menciptakan inovasi, produktivitas, dan kesejahteraan bagi masyarakat.

1. Potensi SDM di Kota Medan
Kota Medan memiliki beberapa potensi SDM yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan daerah, antara lain:

– Keanekaragaman suku, agama, dan budaya. Kota Medan dikenal sebagai kota multikultural, yang dihuni oleh berbagai suku, seperti Batak, Melayu, Jawa, Tionghoa, India, Arab, dan lain-lain. Kota ini juga memiliki keragaman agama, seperti Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, dan Konghucu. Keragaman ini memberikan kekayaan nilai, tradisi, dan kearifan lokal yang dapat menjadi modal sosial bagi masyarakat Kota Medan.

– Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan. Kota Medan memiliki banyak sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga pendidikan lainnya yang dapat memberikan akses dan kesempatan bagi masyarakat untuk menempuh pendidikan formal maupun nonformal. Beberapa perguruan tinggi terkemuka di Kota Medan. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kualitas SDM, karena pendidikan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan oleh SDM untuk menghadapi tantangan zaman.

– Potensi ekonomi dan industri. Kota Medan memiliki potensi ekonomi dan industri yang cukup besar, karena menjadi pusat perdagangan dan jasa di wilayah Sumatera Bagian Utara. Kota ini memiliki banyak sektor usaha, seperti perdagangan, perhotelan, restoran, transportasi, komunikasi, keuangan, jasa, industri pengolahan, konstruksi, pertanian, dan lain-lain. Potensi ini dapat memberikan peluang kerja dan penghasilan bagi SDM Kota Medan, serta mendorong kewirausahaan dan inovasi di berbagai bidang. Potensi ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Kota Medan.

2. Tantangan SDM di Kota Medan
Di samping potensi yang dimiliki, Kota Medan juga menghadapi beberapa tantangan dalam mengembangkan SDM yang berkualitas dan kompetitif, antara lain:

BACA JUGA: Pernikahan Sirri Menurut Fiqih Klasik dan Hukum Positif 

– Rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM merupakan salah satu indikator yang mengukur tingkat kemajuan SDM di suatu daerah, yang meliputi aspek pendidikan, kesehatan, dan pendapatan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, IPM Kota Medan sebesar 74,82, yang berada di bawah rata-rata nasional sebesar 72,92. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada ketimpangan dan kesenjangan dalam pembangunan SDM di Kota Medan, terutama dalam hal akses dan kualitas pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan.

– Tingginya angka pengangguran dan kemiskinan. Angka pengangguran dan kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang dihadapi oleh Kota Medan. Menurut data BPS tahun 2020, angka pengangguran terbuka di Kota Medan sebesar 8,07 persen, yang lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 7,07 persen. Sementara itu, angka kemiskinan di Kota Medan sebesar 7,67 persen, yang juga lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 9,78 persen. Angka pengangguran dan kemiskinan ini menunjukkan bahwa masih ada kesulitan bagi SDM Kota Medan untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang layak, serta memenuhi kebutuhan dasar hidupnya.

– Rendahnya kesadaran dan kedisiplinan berlalu lintas. Kota Medan memiliki tingkat kepadatan lalu lintas yang tinggi, yang sering kali menyebabkan kemacetan, kecelakaan, dan kerugian bagi pengguna jalan. Salah satu faktor penyebabnya adalah rendahnya kesadaran dan kedisiplinan berlalu lintas dari masyarakat Kota Medan. Banyak pengendara yang melanggar aturan lalu lintas, seperti tidak memakai helm, sabuk pengaman, atau lampu kendaraan, melanggar rambu-rambu, tidak memiliki surat-surat, kelebihan muatan, atau melawan arus. Menurut data Ditlantas Polda Sumut, sebanyak 2.362 kendaraan bermotor melanggar lalu lintas terekam kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) selama Operasi Patuh Toba 2020 di Medan. Pelanggar lalu lintas ini tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga mengganggu ketertiban, keselamatan, dan kenyamanan pengguna jalan lainnya.

3. Upaya Peningkatan SDM di Kota Medan
Untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan potensi SDM di Kota Medan, diperlukan upaya-upaya peningkatan SDM yang terpadu dan berkelanjutan, antara lain:

– Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan. Pendidikan merupakansalah satu faktor utama dalam pembentukan SDM yang berkualitas dan kompetitif. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan akses dan kualitas pendidikan di Kota Medan, baik pada jenjang dasar, menengah, maupun tinggi. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan anggaran, sarana, prasarana, kurikulum, tenaga pendidik, dan bantuan bagi siswa miskin. Selain itu, perlu juga dikembangkan pendidikan nonformal, seperti kursus, pelatihan, bimbingan, dan sertifikasi, yang sesuai dengan kebutuhan dan minat masyarakat.

– Pelatihan dan pengembangan sdm serta pembinaan karakter sdm yang human resources green yang berkelanjutan tetap memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber daya alam dan mengkelola secara efisien dan efektif sehingga sdm green terealisasi baik untuk perkembangan sdm itu sendiri.

– Meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat. Kesehatan dan gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas SDM, karena kesehatan dan gizi yang baik akan meningkatkan daya tahan, kesejahteraan, dan produktivitas masyarakat. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan kesehatan dan gizi masyarakat di Kota Medan, dengan cara meningkatkan pelayanan kesehatan, sanitasi, air bersih, imunisasi, pemberantasan penyakit, dan pemberian suplemen gizi bagi ibu hamil, menyusui, dan anak-anak. Selain itu, perlu juga meningkatkan kesadaran dan perilaku hidup sehat dan bersih di masyarakat, seperti olahraga, istirahat, makan seimbang, dan menjaga kebersihan lingkungan.

BACA JUGA: Putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024: Angin Segar Bagi Demokrasi, Tantangan Baru Bagi KPU dalam Pilkada Serentak 2024

– Kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan akan meningkatkan kualitas hidup dan martabat masyarakat. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan di Kota Medan, dengan cara meningkatkan lapangan kerja, penghasilan, dan keseimbangan distribusi pendapatan. Selain itu, perlu juga memberikan bantuan sosial, subsidi, dan insentif bagi masyarakat miskin dan rentan, seperti beras miskin, kartu keluarga sejahtera, program keluarga harapan, dan lain-lain.

– Meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan berlalu lintas. Kesadaran dan kedisiplinan berlalu lintas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ketertiban, keselamatan, dan kenyamanan pengguna jalan. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan kesadaran dan kedisiplinan berlalu lintas di Kota Medan, dengan cara meningkatkan penegakan hukum, sosialisasi, edukasi, dan kampanye tentang aturan dan etika berlalu lintas. Selain itu, perlu juga meningkatkan fasilitas dan infrastruktur lalu lintas, seperti rambu-rambu, marka jalan, lampu lalu lintas, trotoar, jalur sepeda, dan lain-lain.

– membangkitkan dan mengembangkan jiwa entrepreneur
Disitu ada masalah tantangan dan menghasilkan peluang agar SDM mampu menciptakan, menginisiasi, mengkelola produk diversifikasi ada modifikasi sehingga memiliki value add. (KSC)

Penulis: Dosen LP3I Medan dan Ketua Asia Council for Small Business (ACSB) Regional Sumut-Chief Executive ACSB Regional Sumut

Pos terkait