RIK : Kinerja Direktur dan Direksi PDAM Tirtanadi Semakin Bagus

“Memang seharus seorang yang mau naik jabatan selain lulus assesment, juga dilihat skill dan kemauannya seorang pegawai membesarkan perusahaan. Bukan hanya menuntut jabatan tapi untuk memajukan perusahaan saja tak bisa, jangankan begitu loyalitas untuk perusahaan saja kurang,” kata Alian Napiah Siregar Ketua Umum Forum Wartawan Peduli Air (Forwara) Sumatera Utara.

Dikatakannya, bahwasanya Trisno Sumatri selaku Direktur Utama dan Direksi lainnya ini, belum setahun menjabat. Pastinya banyak tantangan dan rintangan yang dihadapi. “Berbagai terobosan untuk menghindari korupsi sudah dilakukan. Baik suap jabatan ataupun fee proyek,” jelas Alian.

Bacaan Lainnya

Lanjutnya, untuk saat ini, kita belum ada mendengar hal-hal yang tidak benar tentang kinerja Direktur dan Direksi lainnya. “Jika ada terdengar dan ada bukti kuat, kami dari RIK akan segera melaporkannya ke KPK. Karena kami dari Tim Pendukung Presiden Jokowi akan memberantas korupsi,” tegasnya.

Gunung Iskandar Nasution Kepala IPAL Cemara mengatakan, bahwasanya proses pengambilan air limbah dari rumah pelanggan itu cukup panjang serta sampai menjadi air bersih kembali. Dan semua yang kita lakukan sesuai dengan standart yang berlaku dipemerintahan. “Dari hasil limbah ini kami mencoba berbagai inovasi. Kira limbah ini nantinya bisa dikomersilkan dan bisa juga jadi pemasukkan bagi PDAM Tirtanadi sendiri,” ujar Gunung didampingi M.Fiza Lubis ST Kabag Pengolahan dan Jufri L Ansari Siregar Kabag ME.

Baca : Tirtanadi Tingkatkan Pengamanan Jika Ada Tamu Yang Masuk

Dikatakannya, Inovasi yang dilakukan dari hasil limbah diantaranya, air limbah sudah bisa didaur ulang kembali untuk bisa disalurkan kepelanggan air bersih. Namun saat ini belum dilakukan, karena pastinya banyak proses. “Karena kita masih enggan dengan masyarakat, karena air yang diberikan kepelanggan adalah bekas limbah. Jadi sementara air yang sudah dikelola limbah untuk menyiram tanaman disekita areal IPAL Cemara yang luasnya 10 Ha dan air juga digunakan untuk membersih kamar mandi,” ujarnya.

Lanjutnya, hasil dari pengolahan limbah tersebut diinovasi juga untuk membuat pupuk kompos. Saat ini diperkirakan untuk pupuk tanaman keras seperti pohon durian dan sawit. “Namun pupuk tersebut terus kita uji ke Labaratorium, untuk meningkatkan kadar airnya. Agar menjadi pupuk yang lebih baik lagi,” terangnya. (Ali)

Pos terkait