Relawan Blok Sumut Tolak Kedatangan Jokowi ke Sumatera Utara: Dugaan Misi Politik Terselubung untuk Menantu

Presiden Jokowi Serahkan 43 SK Hutan Sosial
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo lakukan penyerahan SK Hutan Sosial, Hutan Adat, dan TORA se-Indonesia di Desa Simangulampe, Humbahas, Kamis (3/2/2022).

KLIKSUMUT.COM | MEDAN – Kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Sumatera Utara pada 15-16 Oktober 2024 menuai penolakan dari kelompok Relawan Blok Sumut (RBS). Jokowi dikabarkan akan meresmikan sejumlah proyek nasional di beberapa daerah, seperti Pintu Tol Kisaran, Sport Center, dan Bendungan Lau Simeme. Namun, RBS menduga ada misi politik terselubung di balik kunjungan ini, mengingat menantu Jokowi, Bobby Nasution, maju sebagai calon gubernur yang akan bersaing dengan Edy Rahmayadi dalam Pilgub Sumut 2024.

Wakil Ketua RBS, Darma Wijaya, dengan tegas menyampaikan sikap penolakan terhadap kedatangan Jokowi. “Jelas kita menolak Jokowi datang ke Sumut jika kedatangannya untuk mengendorse menantunya Bobby Nasution di Pilgubsu,” ungkap Darma dalam keterangannya di Medan, Senin (14/10/2024).

BACA JUGA: Tolak Politik Dinasti, Relawan Blok Sumut Siap Menangkan Edy – Hasan di Pilgubsu 2024

Kunjungan Presiden Jokowi ini memang menarik perhatian publik, karena waktunya yang sangat berdekatan dengan berakhirnya masa jabatan Jokowi sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024. Dalam lima hari, Jokowi akan menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada presiden terpilih, Prabowo Subianto. Darma menilai bahwa kunjungan ini seolah-olah dipaksakan dan memicu spekulasi adanya agenda politik di baliknya.

Proyek Nasional atau Agenda Politik?

Sejumlah proyek yang akan diresmikan selama kunjungan dua hari ini, seperti Sport Center dan Bendungan Lau Simeme, menurut Darma, belum sepenuhnya siap untuk diresmikan. “Sport Center belum 100 persen siap, kenapa mau diresmikan? Pintu Tol Kisaran, setahu kita, September lalu sudah diresmikan saat pembukaan PON 21 Aceh-Sumut. Aneh, kan?” ujarnya mempertanyakan urgensi peresmian tersebut.

Darma juga mengingatkan bahwa energi bangsa yang dikeluarkan untuk mengawal kunjungan Presiden seharusnya lebih difokuskan pada persiapan akhir masa jabatan, bukan agenda yang dianggapnya sarat kepentingan politik pribadi. “Terlalu besar energi bangsa ini yang dikeluarkan untuk mengawal kedatangan Jokowi ke Sumut, padahal dia akan lengser lima hari lagi,” tambahnya.

Imbauan kepada Masyarakat

Blok Sumut mengimbau masyarakat Sumatera Utara untuk tidak terpengaruh oleh kedatangan Presiden Jokowi, yang dinilai lebih berorientasi pada kepentingan politik keluarganya. “Kedatangan Jokowi ke Sumut tidak lebih hanya mungkin untuk menantunya Bobby Nasution yang maju sebagai calon gubernur Sumatera Utara pada Pilgubsu 27 November 2024,” ujar Darma.

Menurutnya, masyarakat Sumatera Utara perlu waspada terhadap potensi berkembangnya politik dinasti di daerah mereka. “Yang jelas RBS mengimbau masyarakat Sumut, khususnya yang menolak politik dinasti, agar ini tidak berkembang di Sumatera Utara,” tegas Darma.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: SK Aulia Rahman Sebagai Pj. Walikota Medan Ditandatangani Pj. Gubsu, Bukan Pejabat Kemendagri, Blok Sumut Soroti Kejanggalan

Dalam waktu yang sangat dekat dengan pelantikan presiden baru, Blok Sumut menilai bahwa lebih baik Jokowi mempersiapkan diri menghadapi lengsernya daripada melakukan kunjungan yang dapat menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat. Mereka berharap agar masyarakat Sumatera Utara bijak dalam menyikapi situasi ini dan tidak terbawa arus politik yang bisa merugikan kepentingan daerah.

“Penolakan yang disuarakan oleh Relawan Blok Sumut atas kedatangan Presiden Jokowi mencerminkan kekhawatiran masyarakat terhadap adanya potensi penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan politik pribadi. Dalam konteks Pilgub Sumut yang semakin dekat, kunjungan Presiden ini menambah tensi politik di daerah, terutama dengan Bobby Nasution sebagai salah satu calon gubernur,” tutupnya. (KSC)

Pos terkait