REPORTER: Parla
EDITOR: Wali
KLIKSUMUT.COM | MANDALING NATAL – Suasana mencekam terjadi di Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, pada Jumat malam (08/11/2024) sekitar pukul 23.30 WIB. Ratusan warga dari Desa Pidoli Lombang datang mengepung beberapa rumah tersangka yang diduga terlibat dalam kasus dugaan pemerkosaan terhadap gadis remaja berinisial SN (20). Peristiwa ini menghebohkan masyarakat sekitar dan memicu amarah warga, terutama karena sebagian tersangka dikabarkan belum ditangkap.
Kasus pelecehan yang terjadi di Taman Raja Batu ini telah menyulut kemarahan warga, terutama karena tiga dari empat pelaku dikabarkan masih bebas berkeliaran. Menurut saksi mata, warga Pidoli Lombang tiba beramai-ramai menggunakan mobil pikap dan sepeda motor sambil meneriakkan seruan “bakar-bakar” sebagai bentuk protes. Beberapa massa bahkan membawa kayu dan batu sebagai bentuk ancaman terhadap pelaku yang belum tertangkap.
BACA JUGA: Kasus Pelecehan di Taman Raja Batu, Gadis Remaja Alami Pemerkosaan oleh Oknum Satpol PP
“Ratusan warga terlihat berada di atas mobil dengan memegang kayu dan batu. Beberapa kedai kopi dan rumah warga Parbangunan menjadi sasaran pelemparan,” ujar seorang warga Parbangunan yang tidak mau disebutkan namanya.
Ia menyampaikan harapannya agar masyarakat Parbangunan turut membantu melaporkan keberadaan para tersangka apabila melihat mereka di sekitar desa, demi mencegah kejadian yang lebih buruk. “Kami berharap masyarakat Parbangunan membantu melaporkan jika melihat para tersangka, karena situasi ini bisa berdampak fatal jika tak segera diselesaikan,” imbuhnya.
BACA JUGA: Oknum Kabag Hukum Pemkab Madina Diduga Potong Uang Perjalanan Dinas Staf
Warga Desa Parbangunan berharap Polres Mandailing Natal segera bertindak tegas untuk menangkap seluruh pelaku yang terlibat dan menjatuhkan hukuman berat sesuai hukum yang berlaku. Mereka juga meminta agar proses hukum ini berjalan transparan dan adil demi mencegah kerusuhan lebih lanjut.
Hingga saat ini, situasi di Desa Parbangunan masih dipantau oleh aparat setempat untuk mencegah eskalasi konflik antarwarga. (KSC)