TEBINGTINGGI | kliksumut.com – Puluhan pedagang di pasar kain desak dinas Perdagangan untuk menertibkan pedagang nakal yang tidak memiliki kartu identitas pedagang (KIP) namun memiliki kios lebih dari satu,hal itu di utarakan pedagang Dolly (45),Senin (26-10-2020).
Sewaktu di wawancarai kliksumut.com di area pasar kain Ana (44) bersama Dame (44) dan Dolly (45) mengatakan bahwa merasakan ada tumpang tindih.
Baca juga : BNN Kota Tebingtinggi Berhasil Amankan 101 Butir Pil Ekstasi dan 5 Paket Sabu
“Tumpang tindih terhadap pengutipan retribusi yang di lakukan sebab ada 1 kios dari 2 kios yang di miliki oleh Afni Lubis yang tidak di kutip retribusinya karna yang kami ketahui dari 2 kios tersebut hanya ada 1 Kipnya,” jelas Ana.
Ana yang mewakili puluhan pedagang pasar kain yang merasa dirugikan juga menjelaskan bahwa, Rosdiana yang merupakan bukan seorang pedagang kenapa bisa mendapatkan kios di area pasar kain “Di tambah lagi dia sangat di spesialkan sebab sewaktu pencabutan nomor Rosdiana mendapatkan nomor yang berada di lantai 2 kenapa sekarang dia mendapatkan kios di lantai 1 udah gitu sangat strategis,” ucap Ana lagi.
Dalam hal ini apabila dinas Perdagangan tidak dapat menertibkannya sebelum melakukan pencabutan nomor untuk kios yang kosong.
“Kami akan mendemo ke bapak Walikota Tebingtinggi untuk menyelesaikan permasalahan ini mungkin ada orang kuat yang membackingnya,” sebut Ana kepada wartawan.
Sementara itu juga Dame menyampaikan sebelum adanya pasar kain memiliki 6 kios yang beroperasi setiap harinya.
Baca juga : Di Hari Clean Up Day, Wali Kota Tebingtinggi Ajak Masyarakat Berdayakan Sampah
“Tapi semenjak pasar kain ini di bangun saya hanya mendapatkan 1 kios saja tapi itupun saya maklumi karna di ini sudah peraturan tapi kenapa ada pedagang seperti ketua serikat Pedang Afni Lubis bisa mendapatkan 2 Kios, apa yang terjadi? Saya berharap melalui pemberitaan yang di lakukan oleh pihak wartawan dapat di baca bapak Walikota Tebingtinggi dan dapat tertibkan segera mungkin,” jelasnya. (Windu)
