JAKARTA | kliksumut.com – Presiden China Xi Jinping berbicara dalam pertemuan pleno delegasi Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dan Kepolisian Rakyat pada Selasa (26/5/2020).
Dalam kesempatan itu, Xi menyampaikan penting bagi China untuk memperkuat pelatihan militer dan pertahanan nasional di tengah-tengah epidemi virus corona (COVID-19).
Sebagaimana ditulis Global Times, Xi memerintahkan militer untuk memikirkan skenario terburuk, meningkatkan pelatihan dan kesiapsiagaan pertempuran.
Baca juga : Siap Produksi Massal, China Berhasil Temukan Vaksin Covid-19
“Terutama dalam situasi kompleks sekarang untuk menjaga kedaulatan nasional, keamanan dan kepentingan pembangunan,” tulis media yang berafiliasi dengan pemerintah itu.
Hal senada juga ditulis South China Morning Post. Mengutip Xinhua, Xi meminta PLA terus mencari inovasi pelatihan baru di tengah pandemi COVID-19.
“Penting untuk mengeksplotasi cara-cara pelatihan dan persiapan perang karena upaya pengendalian pandemi telah dinormalisasi,” kata Xi.
“Penting juga untuk meningkatkan persiapan pertempuran bersenjata dan kemampuan militer untuk melakukan misi.”
Xi merupakan pemimpin Komisi Militer Pusat China. Sebelumnya pada pekan lalu, melalui sidang di parlemen, China menaikkan anggaran militer hingga 6,6% atau kedua terbesar setelah AS.
Pernyataan Xi itu sendiri cukup menarik perhatian lantaran disampaikan di tengah memanasnya hubungan antara militer China dengan militer Amerika Serikat (AS). Bukan cuma soal perdagangan dan Hong Kong, tapi juga di wilayah Selat Taiwan dan Laut China Selatan (LCS).
Dilantiknya kembali Tsai Ing-wen sebagai Presiden Taiwan membuat China berang. Bagi China, wilayah itu diklaim sebagai salah satu provinsi. China menginginkan reunifikasi tapi Taiwan menolak.
Baca juga : Seiring 0ptimise Kesepakatan Dagang AS-China Rupiah Menguat
Militer China juga terus memperkuat kehadirannya di wilayah LCS selama beberapa bulan terakhir. Termasuk memperluas klaimnya atas wilayah-wilayah yang disangketakan di perairan tersebut.
Militer AS yang menganggap langkah China sebagai sesuatu yang ilegal dan menyalahi hukum internasional. Tentara AS mengukuhkan kehadirannya di perairan dengan dalih untuk memastikan keamanan dan kebebasan kawasan itu.
sumber : cbncindonesia.com