Prediksi Bobby Nasution di Pilkada 2024: Dampak Lengsernya Joko Widodo dan Peran Gibran Rakabuming

Anak Muda Tabagsel Dukung Bobby Nasution Maju Pilgub Sumut 2024
Bobby Nasution menggunakan pakaian adat melayu saat diwawancarai awak media di Medan. (Ist)

CATATAN REDAKSI
Oleh: Waliyono, S.Sos., M.I.Kom

KLIKSUMUT.COM Pilkada 2024 akan menjadi momen penting dalam perjalanan politik Bobby Nasution, Wali Kota Medan yang juga menantu dari Presiden Joko Widodo. Saat ini, Bobby berada di garis depan dalam politik lokal Sumatera Utara, namun kondisi politik nasional juga ikut memengaruhi langkahnya. Lengsernya Joko Widodo sebagai Presiden RI akan membawa tantangan tersendiri bagi Bobby di Pilkada mendatang.

Selain itu, terpilihnya Gibran Rakabuming, putra sulung Jokowi, sebagai Wakil Presiden Indonesia juga menjadi faktor kunci yang mempengaruhi dinamika politik keluarga besar Jokowi. Artikel ini akan membahas prediksi dan dampak yang mungkin terjadi pada Bobby Nasution serta bagaimana peran Gibran dalam memulihkan pengaruh politik Jokowi di Indonesia.

BACA JUGA: Duel Sengit Pilkada Sumut 2024: Edy Rahmayadi Vs Bobby Nasution, Siapa yang Unggul?

Bobby Nasution: Momentum Politik yang Menantang

Bobby Nasution telah menunjukkan kiprahnya di dunia politik sejak terpilih menjadi Wali Kota Medan pada tahun 2020. Ia dipandang sebagai salah satu politisi muda yang potensial, tidak hanya karena statusnya sebagai menantu Jokowi, tetapi juga karena ia berhasil membawa beberapa perubahan signifikan di Medan, terutama dalam bidang infrastruktur dan digitalisasi layanan publik.

Namun, Pilkada 2024 mungkin akan lebih menantang bagi Bobby dibandingkan dengan sebelumnya. Pertama, lengsernya Joko Widodo dari kursi presiden membuat Bobby kehilangan salah satu pendukung terbesar di belakangnya, baik dalam hal pengaruh politik maupun jaringan kekuasaan. Meskipun Bobby memiliki rekam jejak yang solid, pengaruh keluarga besar Jokowi kemungkinan akan berkurang seiring berakhirnya era kepemimpinan Jokowi.

Dampak Lengsernya Joko Widodo terhadap Bobby Nasution

Sejak 2014, Joko Widodo menjadi salah satu sosok paling berpengaruh di politik Indonesia. Keberhasilan Jokowi dalam membangun infrastruktur besar-besaran dan menstabilkan ekonomi Indonesia menjadi fondasi kekuatan politik keluarganya. Namun, dengan lengsernya Jokowi pada 2024, pengaruh politik yang dinikmati oleh keluarga besar tersebut, termasuk Bobby, akan ikut tergerus.

Dalam konteks Pilkada Medan dan Sumatera Utara, kekuatan politik Bobby yang sebelumnya didukung oleh Jokowi bisa mengalami penurunan. Penantang politik Bobby akan memanfaatkan momentum ini untuk menawarkan kepemimpinan yang berbeda dan mungkin mencoba menekankan bahwa Bobby tidak lagi memiliki “dukungan pusat” dari pemerintahan nasional yang dipimpin oleh keluarga Jokowi.

Selain itu, banyak pihak yang mempertanyakan apakah Bobby mampu berdiri sendiri tanpa dukungan kuat dari Jokowi. Oleh karena itu, untuk bisa tetap bersaing di Pilkada 2024, Bobby harus lebih menunjukkan hasil kerja nyata di Medan serta memperkuat aliansi lokal dan regional untuk menjaga posisinya.

Peran Gibran Rakabuming dalam Pemulihan Kekuasaan Keluarga Jokowi

Terpilihnya Gibran Rakabuming sebagai Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024 membawa harapan baru bagi keluarga Jokowi untuk tetap relevan dalam politik nasional. Meskipun Joko Widodo tidak lagi memegang jabatan eksekutif, kehadiran Gibran di posisi nomor dua di pemerintahan bisa memberikan angin segar bagi Bobby Nasution dan keluarga besar Jokowi.

Jika Gibran mampu memainkan perannya dengan baik sebagai Wakil Presiden, ia bisa memperkuat kembali pengaruh politik keluarga Jokowi, baik di tingkat nasional maupun daerah. Ini bisa berdampak positif bagi Bobby dalam Pilkada 2024, di mana dukungan politik dari pemerintah pusat masih bisa diberikan melalui jejaring Gibran. Selain itu, Gibran yang kini memiliki panggung nasional bisa membantu memperluas pengaruh keluarga Jokowi di luar Jawa, termasuk Sumatera Utara.

Namun, tantangannya adalah Gibran harus membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang mandiri dan tidak hanya bergantung pada nama besar ayahnya. Jika Gibran berhasil mendapatkan kepercayaan publik secara independen, maka ini akan menjadi modal penting untuk memulihkan dan mempertahankan kekuasaan keluarga Jokowi, yang akan memberikan dampak langsung pada karier politik Bobby.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Pilkada Sumut 2024: Pertarungan Sengit antara Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi, Siapa yang Akan Unggul?

Penulis menyimpulkan bahwa Pilkada 2024 akan menjadi ujian berat bagi Bobby Nasution. Lengsernya Joko Widodo dari kursi presiden tentu membawa tantangan bagi Bobby, terutama terkait dukungan politik yang melemah di tingkat nasional. Namun, terpilihnya Gibran Rakabuming sebagai Wakil Presiden bisa menjadi peluang untuk memulihkan dan memperkuat kembali pengaruh keluarga Jokowi.

Dalam skenario terbaik, Bobby bisa memanfaatkan hubungan baik dengan Gibran dan reputasinya sebagai pemimpin daerah yang inovatif untuk mempertahankan kekuasaan politiknya di Medan. Namun, Bobby juga harus lebih mandiri dan membuktikan dirinya kepada masyarakat tanpa harus bergantung pada pengaruh keluarga. Ini adalah momen penting untuk melihat bagaimana strategi Bobby dan Gibran akan berjalan seiring waktu dan apakah mereka bisa menjaga warisan politik keluarga Jokowi di kancah politik nasional dan daerah. (**)

Pos terkait