Polisi dan Muspika Lakukan Sosialisasi Kepada Perternak Babi

HAMPARAN PERAK | kliksumut.com – Banyaknya bangkai babi cemari sungai, Polres Pelabuhan Belawan dan Muspika Kecamatan Hamparan Perak melakukan sosialisasi kepada peternak babi yang ada di Dusun IX Germenia Kebun Desa Kelambir Lima, Kec. Hamparan Perak Kab.Deli Serdang, Sabtu (16/11/2019).

Kapolsek Hamparan Perak Kompol Azharuddin SH melalui Waka Polsek Iptu Sutrisno Dalam sosialisasi itu mengharapkan kepada warga supaya membersihkan lingkungannya masing-masing dan jika ada ternak yang terkena penyakit diharapkan warga untuk menanam atau menguburkannya.

Bacaan Lainnya

Baca : TNI Polri Sisir Sungai Belawan Kecamatan Sunggal, 1 Bangkai Babi Ditemukan

“Jangan membuangnya sembarangan karena ada sanksi dengan ancaman pidana sesuai UU No 32 Tahun 2009,”jelas Iptu Sutrisno.

Sementara Dinas Kesehatan UPT Puskesmas Hamparan Perak Yolanda Siahan mengatakan, Masyarakat yang membuang bangkai babi itu harus memikirkan dampaknya, misalnya jika di buang sembarangan nanti bisa bangkainya dihinggapi lalat dan bisa saja nanti lalat itu hinggap di makan kita.

Oleh karena itu marilah kita senantiasa menjaga lingkungan kita ini, jadi sekali lagi jangan membuang bangkai-bangkai babi itu sembarangan.

Lalat yang hinggap dalam radius mencapai 200 sampai 300 meter itu bisa saja membawa virus . “Jangan seenaknya buang bangkai, itu akan menimbulkan masalah baru, kita pikirkan juga dampaknya kepada lingkungan dan orang lain,” kata Yolanda.

Kepala Desa Kelambir 5 Kebun Suhendra mengatakan, Kesedihan bapak ibu warga disini ada adalah kesedihan saya juga, senang atau tidak bapak ibu adalah warga saya.

Kami juga menghimbau kepada masyarakat jangan membuang bangkai babi karena ada sanksi Hukumnya.

Sebagai Kepala Desa saya minta warga disini membentuk Kelompok-kelompok Tani.
“Saya berjanji kelompok-kelompok Tani ini nantinya akan saya perjuangkan Kepada Pemerintah Daerah supaya bisa mendapatkan bantuan bibit-bibit ikan, bebek atau ayam dan masyarakat bisa beralih dari peternak babi yang memang di daerah kita ini dilarang,” kata Suhendra.

Salah satu Tokoh masyarakat Panggabean yang juga Pendeta mengucapkan, berterimakasih atas kedatangan Kapolsek, Danramil dan Kepala Desa Kelambir 5 Kecamatan Hamparan Perak ketempat mereka.

“Disini terkumpul dari 8 Dusun dan kami berharap kedepannya ada perhatian pemerintah dan bimbingan kepada kami khususnya warga Germenia ini,” harap Penggabean

Salah satu warga bernama Opung Sari (55) mengatakan, di dusun Germenia Kebun ini hampir 80% penduduknya berternak babi. Penyakit yang diserang kepada babi-babi begitu cepat. “Kami bingung karena pagi peliharaan kami masih terlihat sehat, tiba-tiba langsung lumpuh dan mati, bahkan niat kami memang mau beralih ke ternak lain seperti ternak bebek tapi kami terkendala dengan dana oleh karena itu kami mengharapkan kepada pemerintah dapat memberikan bibit-bibit bebek atau ayam, karena pada umumnya warga Germenia ini penghasilan dari berternak,” harap Opung Sari.

Baca : Praktisi Hukum Dukung Polisi Tangkap Pelaku Pembuangan Bangkai Babi Ke Sungai

Dalam kesempat itu juga salah satu warga Tigor Silalahi mengharapkan kepada pemerintah untuk menyediakan lahan untuk menanam bangkai -bangkai babi karena tidak semua warga didaerah ini mempunyai lahan untuk menanamnya.

Keluhan itu juga di sampaikan Pak sitorus yang sudah tidak mempunyai lahan untuk menanam ternaknaknya, “Selama ini 30 babi saya yang mati sudah saya tanam, sekarang ada 10 ekor lagi babi saya dan jika mati saya bingung mau ditanamkan dimana,” Keluhnya. [Abu Hasan]

Pos terkait