Peringatan HPN 2021, Gubernur Sumut Tanpa Media Bangsa Ini Tidak akan Maju

Di satu sisi, menurut Edy Rahmayadi, media konvensional perannya juga masih dibutuhkan. Hal itu terjadi karena beritanya lebih diulas dan lengkap, serta dapat dibaca berulang-ulang. “Sehingga masyarakat lebih mudah memahami isi berita itu,” terangnya.

Ketua PWI Sumut Hermansyah yang menjadi salah satu narasumber menyampaikan, bahwa saat ini di Sumut sudah banyak media konvensional yang berhenti terbit. “Harian MedanBisnis dan Harian Andalas, dua media ini berhenti (tidak tertib) sejak awal tahun 2019, dengan berhentinya dua media ini tentunya mempengaruhi kinerja wartawan, di media Andalas saja paling tidak sekitar 100 orang wartawan yang tidak aktif lagi menjadi wartawan,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Wali Kota Tinjau Pendistribusian Vaksin Covid-19 di Medan

Hermansyah juga mengatakan bahwa akibat pandemi Covid-19 ikut membuat terpuruknya keadaan media konvensional. Bahkan tidak hanya media cetak, media online pun terdampak akibat pandemi.

“Namun Kita beruntung di Sumut, gubernur kita peduli dengan kesusahan kita, beliau memberikan apresiasi untuk media yang ada di Sumut, karena beliau paham betul sulitnya keuangan media akibat pandemi, media dapat bantuan dalam bentuk iklan pariwara yang dapat membantu kehidupan media cetak maupun online,” pujinya.

Baca juga: DPRD Nias Kunker Pemko Medan Tentang Pengelolaan Keuangan.

Narasumber lainnya, Pemimpin Redaksi Tribun Medan Syarief Dayan mengatakan, bahwa agar media konvensional mampu bertahan adalah dengan mengembangkan inovasi. Di sinilah keseriusan insan pers menggarap media diuji. “Saat ini informasi sangat cepat, dan hoaks pun berkembang dengan cepat, nah dari situlah kita harus mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat,” ujarnya. (Rel/wl)

Pos terkait