Perahu Eramas Pecah Ijeck Sampai Saat ini Tak Tahu Mengapa

Gubernur Edy Rahmayadi Berharap Keharmonisan Sumut Tetap Terjaga di HUT ke-75 Provinsi Sumut
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah bersama jajaran Forkopimda dan OPD Provinsi Sumut menziarahi makam para pahlawan dalam rangka Peringatan HUT ke-75 Provinsi Sumut di Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Senin (17/4/2023).

MEDAN | kliksumut.com Perahu kebersamaan Eramas (Edy Rahmayadi-Musa Rajeckshah/Ijeck) yang berhasil memenangkan Pilgubsu 2018 dan dilantik menjadi pasangan Gubernur dan Wakil Guburnur sampai masa jabatan 2023 akhirnya kandas dipenghujung berakhirnya masa jabatan mereka.

Masing-masing pihak pun tampak secara emosional menyampaikan akan maju pada pertarungan kancah Pilgubsu yang akan digelar pada tahun 2024 mendatang.

BACA JUGA: Wagub Ijeck Ikuti Rapat Persiapan Konferwil Muslimat NU Sumut

Walau Edy Rahmayadi kemudian meminta maaf dikarenakan menurutnya kurang etis mengumumkan dan mendeklarasikan dirinya maju tanpa berpasangan dengan Ijeck namun semua itu sudah terlanjur sampai dan menjadi konsumsi publik.

Sebelumnya Ijeck juga berterus terang maju pada Pilgubsu dan dipastikan tidak akan menduduki posisi orang nomor dua. Ijeck telah mengungkapkan bahwa pada Pilgubsu mendatang sudah sangat siap untuk merebut kursi singgasana sebagai calon Gubernur.

Pada acara di TV CNN Sabtu (3/6/2023) yang mengupas tentang panas dingin hubungan Edy-Ijeck. Ijeck mengatakan bahwa hubungan mereka memang sedang tidak baik-baik saja dan hal itu bukan lagi hanya diketahui oleh warga Sumatera Utara bahkan penduduk luar juga sudah mengetahuinya.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Wakil Gubernur Ijeck Temani Menpora Dito Jajal Trek BLOT, Ketemu Si Alang

Hanya Ijeck sampai saat ini masih mengherankan mengapa hubungan mereka yang sebelumnya harmonis kemudian lambat laun namun pasti berubah menjadi tidak baik-baik saja. Ijeck mengaku tidak pernah di panggil, tidak pernah ditanya dan juga tak pernah dikonfrontir jika ada suatu hal-hal yang tidak sesuai atau tidak beres.

Merepleksi kebelakang dimana selama Edy Rahmayadi menjabat Gubernur diketahui sudah banyak melantik Kepala Daerah baik itu Walikota/Wakil Walikota atau Bupati bersama wakilnya. Setiap pelantikan pejabat teras tersebut Edy Rahmayadi selalu saja secara berulang mengingatkan agar antara Kepala Daerah dan Wakilnya tetap menjaga harmonisasi. Bahkan dengan nada guyon Edy pernah mengatakan bahwa banyak orang diluar yang selalu menginginkan perpecahan antara Kepala Daerah dan Wakilnya. Namun apa daya ibarat menaiki sampan pada tujuan berikutnya tak lagi mereka mengayuh besama dan sudah positif kedua pasangan Eramas inipun harus menjadi rival. (red/An)

Pos terkait