Pengabdian Masyarakat, Dua Dosen UMSU Lakukan Penguatan Manajemen BUMDes Bengkiung di Langkat

LANGKAT | kliksumut.com Dua dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FISIP UMSU) Dr. Syafrizal, Ph.D dan Dr.Siti Hajar, M.SP mengatakan bahwa diperlukan regulasi yang dirumuskan di tingkat desa untuk mendukung penguatan manajemen melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam meningkatkan pendapatan desa.

“UMKM memiliki potensi dan peran yang sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan, kesejahteraan, keselarasan dan keseimbangan ekonomi. Maka dengan adanya regulasi yang tepat dan pelaksanaan yang efektif dari pemerintah desa, maka penguatan ekonomi desa dapat terlaksana dengan baik. Apalagi kearifan lokal yang dimiliki desa dapat dikembangkan sesuai dengan yang diharapkan warga setempat,” ujar Syafrizal dan Siti Hajar di hadapan sejumlah pengurus Badan Usaha Milik Desa Bengkiung (BUMDes Bangun Mandiri), Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, belum lama ini.

BACA JUGA: UMSU-UPM Gelar Program Mobilitas Internasional

Dua dosen ini mengatakan hal tersebut dalam pengabdian kepada masyarakat (PKM) di desa tersebut. PKM yang bertemakan,”Penguatan Manajemen BUMDes Bangun Mandiri Melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah Dalam Meningkatkan Pendapatan Desa di Desa Bekiung”.

BUMDes Bangun Mandiri Desa Bekiung terbentuk pada tanggal 23 Desember 2015 silam. BUMDes tersebut telah berkembang dengan beberapa program unggulan, meliputi Koperasi Unit Simpan Pinjam, pertanian dan peternakan.

Program-program BUMDes itu bertujuan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat desa dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Pengembangan sektor perekonomian dan perdagangan juga telah dilaksanakan melalui penyediaan beras dan kebutuhan bahan pokok masyarakat desa.

Syafrizal dan Siti Hajar lebih jauh mengatakan bahwa untuk mendukung program tersebut sangat dibutuhkan UMKM Desa yang dapat menyalurkan hasil-hasil desa yang diperoleh dari masyarakat sehingga dapat meningkatkan pendapatan desa.

Kegiatan ini dilakukan dengan beberapa tahapan, antara lain penguatan pemahaman dan kemampuan masyarakat tentang UMKM. “Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam menghasilkan produk yang berkualitas,” ujar Syafrizal.

Adapun tindakan yang dilakukan, menurut Syafrizal, adalah memberikan sosialisasi dan penyuluhan sebagai upaya peningkatan pemahaman tentang UMKM, memberikan pemahaman tentang rancangan dan design produk, dan melakukan penguatan manajemen BUMDES.

“Adapun tindakan yang dilakukan adalah mengadakan pelatihan Manajemen BUMDES dan pendampingan penyusunan kerangka kerja dan regulasi tentang UMKM,” tambah Siti Hajar, anggota PKM UMSU lainnya.

Menurut mereka, permasalahan dalam penguatan manajemen BUMDES Bangun Mandiri melalui UMKM di Desa Bekiung terkait minimnya keterampilan dan pengetahuan masyarakat dalam mengembangkan hasil dan potensi desa yang ada dan kurangnya pemahaman tentang UMKM.

“Hambatannya juga berasal dari belum terealisasinya unit UMKM dalam BUMDES Bangun Mandiri karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh desa. Masyarakat sebagai pelaku usaha juga belum memahami secara benar tentang manfaat UMKM bagi pengembangan hasil produk yang mereka miliki, sehingga produk yang ada belum bisa dipasarkan di tingkat nasional dan internasional,” kata dia.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Mahasiswa Fakultas Hukum UMSU Juara I Debat Bahasa Indonesia

Berdasarkan permasalahan yang telah diungkapkan tadi, Syafrizal dan Siti Hajar menawarkan untuk memberikan peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam menghasilkan produk yang berkualitas.

“Adapun tindakan yang dilakukan adalah memberikan sosialisasi dan penyuluhan sebagai upaya peningkatan pemahaman tentang UMKM, memberikan pemahaman tentang rancangan dan design produk, penguatan manajemen BUMDES,” ujar Siti Hajar. (red)

Pos terkait