Pemkab Labuhan Batu Bantah Dimark Up Alat HBT Covid-19, Realisasi Anggaran Rp.1,9 Miliar dari Rp.22 miliar

Sekda
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Labuhan Batu, Muhfli
Sekda
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Labuhan Batu, Muhfli


LABUHAN BATU | kliksumut.com – Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu telah membantah dugaan dimark’up pengadaan alat Human Body Thermometer (HBT), wabah virus covid-19. Bahkan bantahan hanya terealisasi sebesar Rp1,9 miliar dari Rp22 miliar melalui kantor dinas OPD Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Sekretaris Daerah (Setdakab) Labuhan Batu, Muhfli, Sabtu (25/04/2020) melalui pesan WhatsApp menegaskan, bahwa tidak benar adanya dugaan dimark’up bahkan terealisasi anggaran Rp22 miliar atas pengadaan alat Human Body Thermometer (HBT), wabah virus covid-19 seperti dikomentari di akun facebook masyarakat Labuhan Batu.

Baca juga : Pemkab Labuhan Batu Dapat Krisis Kepercayaan Alat Covid-19 Dimark Up Dari Anggaran Rp22 Miliar

Menurutnya, dari pengadaan alat Human Body Thermometer (HBT), wabah virus covid-19 baru direalisasikan sebesar Rp 1,9 miliar untuk pengadaan alat Human Body Thermometer (HBT), wabah virus covid-19 tersebut.

“Iya, tidak benar anggaran Rp.22 miliar sudah direalisasi, baru Rp.1.9 miliar sebagaimana untuk pengadaan hal tersebut diatas,” tegasnya.

Ketika disinggung, bagaimana terealisasi alat di seluruh kantor dinas organisasi perangkat daerah (OPD), baik dari harga alat per unit antara berkisaran sebesar Rp3 juta s/d 6 juta, seperti diketahui, lebih kurang dari 34 kantor dinas OPD serta kantor bupati Labuhan Batu.

Kembali Muhfli sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Labuhan Batu, menerangkan secara detail, dia tidak mengetahuinya, sebab dalam distribusi alat kepada OPD serta nilai harga merupakan tupoksi kantor dinas BPBD Labuhan Batu.

“Jadi, masalah distribusi alat ke opd dan harga nya konfirmasi ke BPBD, saya tidak tahu itu, kewenangan BPBD,” sebutnya.

Baca juga : Polda Sumut OTT, Pegawai Dinas Perkim Labuhanbatu, Termasuk Kepala Dinas

Sebelumnya diberitakan, pemerintah kabupaten Labuhan batu telah mendapat krisis kepercayaan dari pemilik akun facebook dengan komentar dugaan di ‘Mark Up’ diperkirakan dari anggaran mencapai Rp22 miliar yang masuk di Kabupaten Labuhan batu.

Seperti pemilik akun facebook (screenshot Foto) yakni, akun facebook Dian Suse Tya, akun facebook Rinaldy Hoetajoloe, akun facebook Mora Tanjung, akun facebook Jejetobing dan lima pemilik akun facebook lainnya. (Mahra)

Pos terkait