Pematangsiantar Ingin Jadi Tuan Rumah Terbaik Diajang PON 2024

Pematangsiantar Ingin Jadi Tuan Rumah Terbaik Diajang PON 2024
KONI PEMATANGSIANTAR: Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pematangsiantar, Jayadi Sagala saat wawancara dalam acara Podcast COPI Sumut di lantai II KONI Sumut. (Foto: kliksumut.com/Bambang Nazaruddin)

EDITOR: Bambang Nazaruddin

KLIKSUMUT.COM | MEDAN – Pematangsiantar mempersiapkan diri dengan maksimal untuk menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Aceh-Sumatera Utara 2024. Kota tersebut bahkan ingin menjadi tuan rumah yang terbaik dan luar biasa selama berlangsungnya iven empat tahunan itu pada 8-20 September mendatang.

Bacaan Lainnya

Momentum ini tidak datang begitu saja, karena Pematangsiantar telah dipilih sebagai lokasi pertandingan cabor tinju PON 2024 di GOR baru yang sedang dibangun.

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pematangsiantar, Jayadi Sagala mengatakan, GOR itu pembangunannya sudah mencapai angka 85 persen.

“Kami sudah cek kesiapan GOR Pematangsiantar. Kondisi bangunan di dalam hampir finishing. Atap juga dikerjakan, dudukan di atas sudah siap,” jelas Jayadi Sagala.

“Jadi tinggal naikkan aja ke atas. Target Juni ini tinggal moles yang kurang saja, karen kami ingin menjadi tuan rumah terbaik,” katanya lagi, seperti dikutip dari Podcast COPI Sumut, Minggu (2/6/2024).

Menurut Jayadi, GOR Pematangsiantar ini awalnya dirobohkan dan dibangun ulang untuk persiapan PON. Nantinya, GOR indoor tipe B ini akan dimaksimalkan dari segi entertain dan olahraga. Di lantai bawah ada pusat perbelanjaan, sedangkan di atas ada tempat olahraga.

BACA JUGA:  Ketua KONI Medan Harapkan Prestasi Didominasi Atlet Medan Diajang PON 2024

Pihaknya mengaku senang dengan pembangunan GOR tersebut. Apalagi dukungan Pemko Pematangsiantar sangat positif dengan mendorong seluruh pihak terkait untuk segera merampungkan pembangunan.
“Pemko sangat antusias. GOR ini diminta jangan sampai gagal, dan harus dimaksimalkan buat Siantar menjadi tuan rumah terbaik,” katanya.

Jayadi juga meminta pelaku olahraga di Pematangsiantar untuk memaksimalkan kesempatan menjadi tuan rumah. “Ini saatnya kami buktikan Siantar, karena 100 tahun lagi belum tentu dapat Siantar ruan rumah lagi. Jadi harus dimanfaatkan momentum ini. Kalau ada pendatang, mari kita sambut. Hilangkan image buruk akan Siantar,” sebutnya lagi.

Persipan Pematangsiantar menjadi tuan rumah, kata Jayadi, juga sudah berjalan. Beberapa hotel sudah dibangun menyambut PON. Belum lagi kuliner yang siap memanjakan pendatang. “Ini juga jadi momentum bagi kami mengenalkan budaya,” tuturnya.

Selain persiapan jadi tuan rumah, Pematangsiangar melalui KONI juga ingin menyumbang prestasi di PON 2024. Sebanyak 24 atlet dan 4 pelatih masuk Pelatda PON Sumut. Mulai dari Punguan Sihombing (biliar). Lalu Jayadi Damanik, Abdul Prayoga, Gigih Saragih dan Zihan Artika (voli pantai).

Selanjutnya Joan Damanik (basket 3×3), Devi Novriyani (bridge), M Rifki dan Yohanna Nababan (cricket), Juliana Sinaga (hoki indoor), Fernando Siregar dan Ashiro Sianturi (kabbadi), Rajes Gultom (muaytahi), Reyhan Kiming (renang), Arkhansyah Purba dan Dimas Adrianto (selam).

Lalu ada Aprillia Stevanie (taekwondo), Yani Dwi Putri (tarung derajat), Adi Situmorang, Bachtiar Lubis, Avrillafayza, Rindifida Azka dan Annisa Putri (tenis lapangan). Untuk 4 pelatih ada Teguh Kusuma, Dedy Aprizal (voli pantai), dan Dwi Jitrada (renang) dan Bachtiar Lubis (tenis lapangan).

BACA JUGA: Sumut akan Maksimalkan Pemanfaatan Teknologi Informasi di PON 2024

“Saya bangga. Selama ini hanya 4 atlet kita di PON. Sekarang ada 24 atlet. Artinya proses itu membuahkan hasil,” katanya.

Terkait target hingga peluang meraih medali, Jayadi menilai datang dari cabor biliar dan renang (alam bebas). “Biliar pasti emas lewat Punguan Hasiholan Sihombing. Bukan mendahului Tuhan, tapi saat ini dia nomor 1 di Indonesia. Dia main tiga nomor, semoga salah satu emas,” katanya.

“Saya minta warga dan pelaku olahraga Siantar, mohon doa restu aagar tlet kita ini bisa berprestasi. Apapun ceritanya di dalam perjuangan harus tetap dibawa dalam doa,” pungkasnya. (KSC)

Pos terkait