Pedagang Pusat Pasar Berastagi Resah, Relokasi Dinilai Terkesan Dipaksakan

Pedagang Pusat Pasar Berastagi Resah, Relokasi Dinilai Terkesan Dipaksakan
Lokasi Tempat Penampungan Sementara (TPS ) di Jalan Penghasilan Kelurahan Tambak Lau Mulgap II Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo,dinilai masih banyak persoalan krusial yang harus kembali di kaji oleh Pemerintah Kabupaten Karo,terkait bangunan bale bale dan jumlah para pedagang. (kliksumut.com/Herman Karo)

REPORTER: Herman Harahap

KLIKSUMUT.COM | KARO – Relokasi pedagang Pusat Pasar Berastagi ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) di Los Jahe Jahe, Kelurahan Tambak Lau Mulgap II, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, menuai polemik. Para pedagang mengaku resah karena relokasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo terkesan dipaksakan tanpa persiapan matang.

Sejumlah pedagang mengungkapkan kekhawatirannya terkait penurunan pendapatan akibat lokasi baru yang dinilai kurang strategis dan masih belum sepenuhnya siap digunakan. TPS yang dibangun secara swadaya oleh pedagang ini dinilai semrawut dan belum memenuhi standar untuk mendukung aktivitas perdagangan.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Polres Karo Gelar Apel Siaga Jelang Libur Panjang, Isra Mi’raj, dan Imlek 2025

Keluhan Pedagang

R. Ginting (37), salah satu pedagang, mengatakan bahwa situasi ekonomi mereka saat ini sudah terpuruk akibat sepinya pembeli. Relokasi justru memperparah kondisi mereka.

“Pendapatan kami sudah menurun drastis. Ditambah lagi dengan relokasi ini, kami khawatir pembeli semakin sepi. TPS ini belum sepenuhnya selesai, tapi relokasi tetap dipaksakan,” ungkapnya kepada wartawan, Senin (29/01/2025).

Ia juga meminta Pemkab Karo untuk meninjau ulang kebijakan relokasi ini, terutama mengingat kondisi ekonomi pedagang yang sedang terpuruk. “Kami harap Bupati Karo, Cory Sebayang, mendengarkan keluhan kami. Kami mendukung optimalisasi terminal sesuai surat edaran Bupati, tapi tolong perhatikan nasib kami pedagang kecil,” tambah Ginting.

Hasil pantauan di lokasi TPS di Jalan Penghasilan, Kelurahan Tambak Lau Mulgap II, menunjukkan bahwa pembangunan kios masih berlangsung. Berbagai masalah seperti saluran air yang tidak berfungsi dan talang air yang belum rampung mengakibatkan dampak buruk bagi warga sekitar.

Selain itu, masih banyak pedagang resmi di Los Jahe Jahe yang belum mendapatkan tempat sesuai lokasi semula. Hal ini menimbulkan keresahan di kalangan pedagang yang merasa tidak diperlakukan adil.

“Pemkab seharusnya melakukan sosialisasi yang lebih baik sebelum relokasi dilakukan,” ujar salah satu pedagang lainnya.

BACA JUGA: Pemkab Karo Berikan Apresiasi ke Polres Tanah Karo atas Pengungkapan Kasus Eksploitasi Anak

Lurah Tambak Lau Mulgap II, Bernard Sinulingga, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima keluhan warga terkait pemasangan talang air dan masalah lainnya.

“Kami sudah menyampaikan secara lisan kepada pihak terkait, dan persoalan ini akan segera kami tangani,” ujar Bernard.

Pedagang berharap Pemkab Karo segera memberikan solusi nyata atas permasalahan ini. Persiapan yang lebih matang, komunikasi yang baik, serta perhatian terhadap kebutuhan pedagang di tengah situasi sulit menjadi kunci untuk menyelesaikan polemik ini. (KSC)

Pos terkait