Nasib Pedagang Pasca Empat Tahun Kebakaran Los Jahe Jahe Berastagi, Kejelasan Tempat Berdagang Masih Menggantung

Nasib Pedagang Pasca Empat Tahun Kebakaran Los Jahe Jahe Berastagi, Kejelasan Tempat Berdagang Masih Menggantung
Bangunan Los Jahe Jahe di Kelurahan Tambak Lau Mulgap II, Kecamatan Berastagi, butuh perhatian Pemerintah Kabupaten Karo melalui instansi terkait. (kliksumut.com/Herman Harahap)

REPORTER: Herman Harahap
EDITOR: Wali

KLIKSUMUT.COM | KARO – Empat tahun telah berlalu sejak kebakaran hebat melanda Pasar Bertingkat Los Jahe Jahe di Kabupaten Karo, namun hingga kini nasib ratusan pedagang korban kebakaran tersebut masih belum menemui titik terang. Para pedagang yang dahulu berjualan di pasar bertingkat kini terpaksa harus menempati bahu jalan di Kelurahan Tambak Lau Mulgap II, Kecamatan Berastagi, menanti kepastian relokasi dari pemerintah setempat.

Kebakaran yang terjadi pada 17 November 2000 sekitar pukul 01:15 dini hari tersebut telah menghanguskan ratusan kios pedagang. Sejak peristiwa tragis itu, Pemerintah Kabupaten Karo, khususnya melalui Dinas Koperasi, Industri, dan Perdagangan, seakan belum memberikan solusi yang pasti bagi para pedagang. Sampai saat ini, mereka masih bertahan di area jalan dengan kondisi serba terbatas, berhadapan langsung dengan terik matahari maupun hujan.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Pasca Perubuhan Los Jahe Jahe, Pedagang Kecewa Kinerja Dinas Pasar Pemkab Karo

“Kami ada kesepakatan dengan pengembang untuk pembangunan lokasi berjualan sementara di bekas los yang terbakar. Bangunan dari kayu dengan atap seng ini sebenarnya hampir rampung, tetapi pekerja sudah dua minggu tidak tampak di lokasi. Kami masih bingung kapan bisa kembali ke tempat semula,” ujar salah satu pedagang yang enggan disebutkan namanya.

Keberadaan para pedagang di tengah jalan ini tidak hanya mengganggu arus lalu lintas, tetapi juga menimbulkan kesemrawutan di pusat pasar. Kurangnya pengelolaan perparkiran oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Karo memperparah situasi, membuat para pedagang terpaksa harus berjibaku mencari tempat yang aman untuk berjualan. Kondisi ini pun mengakibatkan kemacetan lalu lintas yang hampir terjadi setiap hari.

Selain itu, banyaknya pedagang yang menempati badan jalan juga menyulitkan mobilitas masyarakat dan pengunjung pasar. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pedagang yang berharap agar pemerintah segera memberikan solusi jangka panjang atas permasalahan tersebut.

Harapan Pedagang untuk Pemerintah Kabupaten Karo

Para pedagang berharap adanya peran aktif dari Dinas Koperasi, Industri, dan Perdagangan Kabupaten Karo, serta Pusat Pasar Berastagi, untuk segera memberikan kejelasan terkait lokasi berdagang yang baru. Mereka menganggap kedua instansi ini sebagai “ayah” yang seharusnya melindungi dan memperhatikan kesejahteraan para pedagang yang telah puluhan tahun menghidupi keluarganya dari berjualan di pasar tersebut.

BACA JUGA: Kantor DPRD Karo Didemo 400 Pedagang Pusat Pasar Tradisional

Amatan wartawan di lapangan menunjukkan bahwa Pasar Berastagi kian semrawut dan membutuhkan revitalisasi menyeluruh. Harapannya, dengan terpilihnya Bupati Karo yang baru, pemerintah dapat memprioritaskan pembangunan kembali pasar dan menata ulang tata letak agar para pedagang bisa berdagang dengan nyaman dan aman tanpa mengganggu ketertiban lalu lintas.

Semoga langkah konkret segera diambil oleh pemerintah, sehingga para pedagang Los Jahe Jahe Berastagi bisa kembali memiliki tempat berdagang yang layak dan aman. (KSC)

Pos terkait