Narasumber Wasbang, Danramil 04/Ps : Waspada Proxy War

TAPTENG | kliksumut.com “Proxy War merupakan salah satu strategi perang zaman now (sekarang). Suatu Perang yang tidak menggunakan senjata, namun menyerang berbagai bidang kegiatan. Yakni, Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan (Ipoleksosbudhankam).

Demikian disampaikan Komandan Koramil 04/Pinangsori, Kapten Inf Amser Sirait saat menjadi Narasumber Pembekalan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) dalam acara Sosialisasi ‘Proxy War’ ke masyarakat, Kamis (14/12/19). Acara digelar di Aula Kantor Kecamatan Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).

Bacaan Lainnya

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kesbangpol Tapteng tersebut, dihadiri Kepala Badan Kesbangpol Tapteng Drs Warifin Limbong, Ketua FKMD Letkol (Purnawirawan) H Marasati Gultom, para Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, para Kabid serta Staf Jajaran Kesbangpol Tapteng.

Baca : Jalan Cepat Rampung, TNI Berharap Ekonomi warga Meningkat

“Sekalipun disana ada kata Hankam, Proxy War tidak berarti menjelaskan tentang senjata. Tetapi lebih dari itu, yaitu pelemahan terhadap penggadaan senjata maupun soliditas antar Lembaga Pertahanan Keamanan. Mereka berupaya membangun pengaruh, melalui lahirnya regulasi tertentu,” tutur ujar Danramil.

Orang nomor satu di Koramil 04/Pinangsori Jajaran Kodim 0211/Tapanuli Tengah tersebut Lebih lanjut menjelaskan, Proxy War begitu sulit untuk dideteksi. Pasalnya, pada perang jenis ini, tidak berhadapan langsung dengan negara yang akan melancarkan perang itu. Proxy War tidak melalui kekuatan militer, tetapi perang melalui berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Baik melalui politik, ekonomi, sosial budaya serta hukum.

“Indikasinya, diantaranya dengan gerakan separatis maupun gerakan radikalisme.Baik radikal kanan ataupun kiri. Demonstrasi massa yang anarkis, sistem regulasi, perdagangan yang merugikan, narkoba dan tawuran (Pelajar, Mahasiswa maupun masyarakat), bentrok antar kelompok, pornografi serta sex bebas,” terang Danramil.

Danramil menambahkan, realitas kehidupan yang terjadi kini, menunjukkan kecenderungan telah terbawa arus kepentingan pihak yang melancarkan Proxy War terhadap Indonesia. Disisi lain,heterogenitas masyarakat Indonesia terus dilanda dengan berbagai isu, yang berpotensi memecah belah Kebhinekaan dalam Persatuan serta Kesatuan Bangsa.

“Untuk itu, mari kita jaga dengan menanamkan dan menguatkan kembali nilai-nilai luhur Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa. Serta jati diri Bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman dan tantangan bangsa kedepannya. Selain itu, Indonesia harus didukung oleh para pemudanya. Sebagai Generasi Muda Penerus perjuangan bangsa, yang menjadi agen perubahan dan Pemersatu Bangsa,” pungkas Danramil.

Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Tapteng menyampaikan, kegiatan tersebut bertujuan untuk menjelaskan kepada masyarakat tentang kewaspadaan dini terhadap ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan.

Baca : TNI Polri Sisir Sungai Belawan Kecamatan Sunggal, 1 Bangkai Babi Ditemukan

“Selain itu, melalui kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang potensi serta cara mengatasi ancaman. Sehingga tercipta kondisi yang kondusif di Kabupaten Tapanuli Tengah,” kata Warifin Limbong (ReS)

Pos terkait