Mobil Listrik Membawa Bos Tesla Jadi Orang Terkaya Ke 5 di Dunia

Mobil Listrik
Foto: REUTERS/Jason Reed
Mobil Listrik
Foto: REUTERS/Jason Reed

JAKARTA | kliksumut.com – Perusahaan mobil listrik memiliki keuntungan besar bagi industri, sehingga pendiri dan CEO Tesla Elon Musk kini menyandang predikat orang terkaya ke-5 di dunia versi Forbes. Harta kekayaan bertambah menjadi US$74 miliar atau setara Rp 1.073 triliun (asumsi Rp 14.500/US$).

Kejayaan dan kekayaan Elon Musk bertambah signifikan sejak pandemi virus corona Covid-19 melanda Amerika Serikat (AS). Pada Maret 2020, Total kekayaan bos Tesla ini baru US$25 miliar dan menduduki posisi orang terkaya ke-31 di dunia.

Bacaan Lainnya

Baca juga : Kembangkan Mobil Listrik, Hyundai dan LG Bakal Bangun Pabrik Baterai di Indonesia

Namun dalam empat bulan terakhir hartanya bertambah hampir tiga kali lipat. Kekayaan kini melompati Warren Buffet, Phil Knight, dan Michael Bloomberg namun masih kalah dari Jeff Bezos dari Amazon, Bernald Arnault dari LVMH, Bill Gates, dan Mark Zuckerberg, seperti dilansir dari Business Insider, Rabu (22/7/2020) dan cnbcindonesia.com.

Saat ini valuasi Tesla sudah mencapai US$200 miliar dan sejak Maret harga sahamnya sering menyentuh rekor tertinggi setelah laporan pengiriman kendaraan yang lebih besar dari prediksi. Adapun valuasi SpaceX mencapai US$36 miliar. Pada kuartal II-2020 Tesla telah mengirimkan 90.650 kendaraan listrik, lebih tinggi dari prediksi Wall Street sebanyak 20.000 unit. 

Kapitalisasi pasar Tesla sudah mencapai US$300 miliar, bandingkan dengan Ford sebesar US$26 miliar, GM US$38 miliar dan Fiat-Chrysler US$16 miliar.

Belajar dari kasus Tesla, pengembangan mobil listrik di dalam negeri sangat penting untuk menciptakan nilai tambah. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan. Saat ini sedang menunggu aturan turunan berupa petunjuk teknis (Juknis) di kementerian perindustrian.

Indonesia berambisi menjadi pemain utama mobil listrik karena punya sumber daya bahan baku mineral untuk industri baterai yang merupakan jantung dari bisnis mobil listrik di masa depan.

Baca juga : Bill Gates Orang Terkaya Dunia Frustasi, Ada Kaum Anti Vaksin Covid-19 Miliknya

Belum lama ini BKPM mengumumkan perusahaan asal Korea Selatan, Hyundai Motor Group bekerja sama dengan LG Chem Ltd, berencana membangun pabrik baterai terintegrasi dari hulu dan hilir di Indonesia. Nilai investasi mencapai US$ 9,8 miliar. Tentu ini jadi angin segar bagi pengembangan mobil listrik di dalam negeri, sehingga nilai tambah bisa ditingkatkan.

Pos terkait