Mahfud Lebih Unggul Dibandingkan Cawapres Lainnya

Mahfud Lebih Unggul Dibandingkan Cawapres Lainnya
Wakil Ketua TPD Ganjar-Mahfud Sumut, Ramses Simbolon memberikan keterangan berkaitan dengan debat Cawapres di Posko TPD Ganjar-Mahfud Sumut, Jalan Sei Serayu 52 Medan, Minggu (21/1/2023).

MEDAN | kliksumut.com – Debat keempat Pilpres 2024 atau debat kedua Cawapres 2024, antara Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD. Debat ini mengangkat tema “Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam dan Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa”.

“Bila kita lihat debat antara tiga Cawapres, maka Mahfud lebih unggul dibandingkan Cawapres lain. Mahfud lebih menguasai tema dalam debat tersebut. Jadi pertama dari debat ini kita melihat kematangan dan pengalaman Mahfud dalam penyelesaian sengketa tanah selalu menekan pada penerapan hukum agraria. Ia tadi bicara tentang sertifikasi, distribusi dan lainnya. Pak Mahfud memahami betul hukum agraria itu harus dijalankan”, ujar Wakil Ketua TPD Ganjar-Mahfud Sumut, Ramses Simbolon disela-sela nonton bareng debat Cawapres di Posko TPD Ganjar-Mahfud Sumut, Jalan Sei Serayu 52 Medan, Minggu (21/1/2023).

Bacaan Lainnya

Ramses mengatakan konsep dia pahami cara menjalankan dia pahami dalam agraria. “Saya pikir ini kebetulan saya aktivitis agraria di Sumut. Saya percaya bahwa dengan pengalaman ini dengan nonton debat hari ini masyarakat yang mempunyai persoalan tanah yang sampai hari ini tidak selesai-selesai di Sumut punya optimisme dan yakin bisa diselesaikan dengan landasan hukum dan operasional yang sangat spesifik”, terang Ramses

BACA JUGA:Paul Baja M Siahaan: Memfasilitasi Nobar Debat Cawapres Di TPD Sumut Merkenalkan Kualitas Ganjar-Mahfud

Ramses menuturkan dari debat yang berkaitan dengan agraria, kalau lihat Cawapres yang lain. Pertanyaan dijawab dengan keinginan-keinginan saja dan harapan. Bagaimana sebuah kegiatan operasional gak ngerti. Bagaimana dangkalnya pemahaman hukum agraria. Salah satu Wacapres menjelaskan hukum agraria diidentikkannya dengan sertifikasi.

“Intinya, buat warga Sumut mari kita optimis dengan konsep yang diberikan Pak Mahfud penjelasan tentang agraria pada malam ini. Ganjar-Mahfud memberikan solusi yang pasti tentang agraria bukan solusi yang angan-angan,” papar Ramses.

Tambah Ramses lagi, ada lagi yang paling bagus dan baik persoalan kelestarian lingkungan bahwa aktivitas lingkungan adalah subjek. Jadi ada upaya-upaya dan penerapan-penerapan hukum bagi aktivitas lingkungan yang sedang memperjuangkan kelestarian lingkungan.

“Mudah-mudahan para aktivitis lingkungan dan aktivitis agraria kemudian para pecinta masyarakat adat. Tentu kita sangat optimis dan memahami benar apa yang dijabarkan Pak Mahfud pada debat sesion IV,” katanya lagi.

BACA JUGA:Debat Perdana Cawapres: Adu Gagasan Ekonomi, Perdagangan, Pajak, dan Infrastruktur

Lebih lanjut Ramses mengatakan masalah etika harus diterapkan dalam debat. Tidak beretika sangat tidak baik bagi orang muda. Apalagi debat Cawapres disaksikan rakyat seluruh Indonesia, etika harus dijaga. Dia muda sedangkan Mahfud sudah umur kepala 6. Dari sisi pendidikan jauh jenjangnya dari Mahfud tapi dia tidak punya etika sama sekali.

Kenapa dia tidak punya etika karena dia sendiri tak mengerti apa yang ditanyakannya dalam debat. Dia bicara inflasi, sementara pemahaman konsep inflasi itu sendiri tidak dipahaminya dengan jelas. Inflasi hijau yang berkaitan dengan ekonomi. Jadi apa artinya hanya mangguk-mangguk saja dalam debat. Hakekat dari inflasi hijau itu dia tidak mengerti sama sekali membuat perilaku menjadi bingung sendiri. Mulai debat saja sudah melakukan pelanggaran etika hal ini menunjukkan dia manusia tidak beretika. Bahaya buat orang muda,” pungkasnya. (BNL)

Pos terkait