Luar Biasa! Dua Dosen Indonesia di AS, Kembangkan Teknologi VR untuk Kedokteran Gigi

Cortino mengembangkan program VR itu bersama Markus Santoso, seorang pakar teknologi imersif di Universitas Florida (UFL) di Gainesville. Berawal dari perkenalan dalam sebuah acara di Indonesia pada akhir 2019, keduanya sepakat untuk mengembangkan program yang berguna untuk pendidikan kedokteran gigi.

“Keterampilan dan keahlian kita saling melengkapi. Beliau kuat di kedokteran gigi, saya kuatnya di AR/VR,” kata lulusan Universitas Petra Kristen Surabaya ini kepada VOA. AR/VR merujuk pada augmented reality (realitas berimbuh) dan virtual reality (realitas virtual), bagian dari teknologi imersif yang kini semakin banyak digunakan dalam bidang kedokteran.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Petugas Satgas Covid-19 Patroli Prokes di PPKM Mikro Medan Timur

Namun, aplikasi AR/VR dalam bidang pendidikan kedokteran gigi masih terbatas, kata Cortino. “Ada beberapa (universitas) yang sudah aplikasikan, tapi mereka beli programnya dari luar. Kalau kita termasuk salah satu yang pertama yang membuat sendiri.”

Libatkan Mahasiswa

Proses mulai dari mematangkan ide hingga menjadi sebuah prototipe, memakan waktu beberapa bulan sepanjang 2020, dan melibatkan puluhan mahasiswa UIC dan UFL.

“Jadi masalah real-world nya dari beliau, saya bawa ke kelas saya, kelas kita mikir, dibawa lagi ke beliau, beliau tes, riset dan seterusnya,” kata Markus, yang sejak 2018 mengajar di jurusan Digital Worlds Institute UFL.

Pos terkait