Laporan Keluarga Almarhum Lettu Eko Damara Diterima Panglima TNI

Laporan Keluarga Almarhun Lettu Eko Damara Diterima Panglima TNI
TUGAS DI PAPUA: Almarhum Lettu (K) dr Eko Damara (paling kiri) personil Mobile RI-PNG Yonif 7 Marinir saat bertugas di Papua. (Foto: kliksumut.com/Ist)

EDITOR: Bambang Nazaruddin

KLIKSUMUT.COM| MEDAN – Drs Abdul Satar Siahaan, SH MH, paman sekaligus yang mewakili pihak keluarga almarhum (Alm) Lettu (K) dr Eko Damara, personil Mobile RI-PNG Yonif 7 Marinir yang meninggal dunia pada tanggal 27 April 2024, mengucapkan terima kasih kepada Bapak Panglima TNI yang telah menerima laporan melalui Puspom TNI yang telah ditindaklanjuti dengan meminta keluarga Alm Lettu (K) dr Eko Damara untuk membuat laporan (LP) pada 20 Mei 2024 dan laporan telah disampaikan pada 21 Mei 2024.

Bacaan Lainnya

“Kami sampaikan kembali, bahwa penyebab keluarga curiga atas kematian Alm Lettu Laut (K) dr Eko Damara adalah dikarenakan informasi yang diterima keluarga berubah-ubah. Sebelumnya dikabarkan Alm meninggal dunia karena tertembak pada 27 April 2024. Kabar tersebut kemudian dikonfirmasi langsung oleh keluarga Alm melalui Hp kepada Dan Satgas Letkol Mar Alex Zulkarnain. Dan Satgas menyebutkan Alm tertembak, tapi ketika ditanya siapa yang menembak jawabnya setelah jenazah tiba akan disampaikan oleh perwira yang mengantar jenazah ke rumah duka’, terang Satar di Medan, Sabtu (1/6/2024).

Namun, lanjut Satar, sebelum jenazah tiba di rumah duka, keluarga menerima laporan Alm Lettu Laut (K) dr Eko Damara ditemukan meninggal dunia di kamar mandi Pos Kotis dengan luka tembak di kepala, diduga bunuh diri karena depresi akibat malaria. Namun, keluarga tidak percaya begitu saja, setelah jenazah tiba di rumah duka, jenazah diperiksa dibagian kepala belakang kuping kanan ditemukan jahitan seperti bekas lubang kecil dan di bagian atas kening kepala kiri ditemukan jahitan seperti bekas lubang yang lebih besar.

BACA JUGA: Autopsi Belum Pernah Dilakukan Tapi Dankormar Menyatakan Lettu (K) Eko Damara Bunuh Diri

Kemudian, tambah Satar, di bagian tubuh belakang Alm terdapat lebam-lebam dan ada seperti sundutan rokok. Setelah didokumentasikan keluarga memutuskan Alm tetap dikebumikan hari itu juga.

“Setelah dikebumikan keluarga akhirnya diputuskan pada tgl 2 Mei 2024 keluarga Alm mengirimkan surat kepada Presiden RI dengan tembusan pihak terkait, perihalnya mohon otopsi dan uji balistik. Kemudian Rabu 8 Mei 2024 kami mendatangi Puspom TNI namun disarankan ke Puspomal karena alasan code of conduct (etika). Setelah tiba di Puspomal kami disarankan ketemu Asisten Intel Korps Marinir Kolonel Mar Teguh Saptono, di sana kami mendapat penjelasan bahwa Alm bunuh diri dan TKP ditemukan jenazah di kamar kesehatan persis sama dengan yang disampaikan Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Endi Supardi, SE MM M.Tr.Opsla CHRMP CRMP dalam Press Conference bertempat di Puskodal Kormar, Senin (20/5/2024)”, papar Satar.

Lanjut Satar, perubahan TKP atau tempat pertama kali ditemukannya Alm dalam keadaan luka tembak inilah yang membuat keluarga semakin merasa curiga. TKP pertama atau tempat pertama kali ditemukannya Alm dalam keadaan luka tembak inilah yang berubah-ubah inilah yang membuat keluarga semakin curiga. Semula Alm disebut tertembak kemudian berubah menjadi bunuh diri. TKP juga berubah semula di kamar mandi menjadi di kamar kesehatan. Motifnya juga berubah semula diduga depresi karena malaria berubah malah lebih banyak ada karena utang, karena judi online, karena takut utang ditagih, karena dengar ceramah ustad, dan lainnya.

BACA JUGA:  ASN Dinkes Sumut Dilantik Jadi Perwira Komponen Cadangan TNI Matra Darat oleh Pangdam I Bukit Barisan

“Meski demikian, laporan yang beredar termasuk yang diterima oleh petinggi TNI dan keluarga terima dari orang dalam adalah laporan yang autentik (asli) sedangkan laporan berikutnya yang berubah-ubah menurut kami kebenarannya patut diragukan”, pungkas Satar (KSC)

Pos terkait