MEDAN | kliksumut.com – Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Medan (Unimed) menggelar acara kuliah umum secara daring dengan tema “Kebijakan Bank Indonesia Menyikapi Dampak Covid-19 terhadap Perekonomian Sumatera Utara” dengan narasumber Wiwik Sisto Widayat Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara secara online pada Selasa, (14/4).
Dampak Pandemi Covid-19 terhadap pertumbuhan ekonomi diproyeksi lebih rendah dan melambat dibanding perkiraan sebelumnya, khususnya di Sumatera Utara. Oleh karena itu, akademisi dan pelaku ekonomi perlu menyikapi hal tersebut.
Rektor Unimed Dr. Syamsul Gultom, SKM, M.Kes. mengatakan disaat bangsa Indonesia dan kita bersama sedang fokus menangani penyebaran Pandemi Covid-19 tidak boleh lalai untuk tetap belajar.
Baca juga : PHBI FIP Unimed Salurkan 132 Paket Sembako Kepada Warga Tidak Mampu
“Kita juga tidak boleh lalai untuk tetap belajar, mengembangkan ilmu dan ambil peran di masyarakat apa yang harus kita lakukan sebagai akademisi. Salah satu wujud peran itu adalah digelarnya kegiatan kuliah umum FE Unimed secara daring yang saat ini kita ikuti bersama,” ungkap Syamsul Gultom.
Syamsul Gultom juga mengucapkan terima kasih kepada Dekan FE yang telah menggagas kuliah umum secara daring ini, dan terima kasih atas kesediaan Wiwik Sisto Widayat, karena telah bersedia menjadi narasumber, serta terima kasih juga kepada seluruh peserta yang telah meluangkan waktu di masa pandemi Covid-19 ini untuk mengikuti kuliah umum daring ini.
“Kita sama-sama berharap, semoga kuliah umum FE Unimed ini dapat bermanfaat baik bagi kita bersama seluruh peserta dan memberikan dampak positif bagi BI Sumut dan pemerintah daerah dalam pengambilan kebijakan yang tujuannya untuk membantu warga Sumatera Utara yang terkena dampak Covid-19,” jelas Syamsul Gultom.
Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Wiwik Sisto Widayat mengatakan bahwa dampak Covid-19 terhadap perekonomian indonesia, memberi tantangan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi indonesia.
Pertumbuhan ekonomi diproyeksi lebih rendah dibanding perkiraan sebelumnya, BI akan menyajikan 2 alternatif.
“Dua alternatif yaitu pertama dampak MILD yaitu jika asumsi pertumbuhan ekonomi dunia 0.8% dan pertumbuhan ekonomi china 5%, kemungkinan ekonomi indonesia di 2020 akan bisa didorong di 4.3% atau 4.7%. dan yang kedua dampak SEVERE/berat yaitu merupakan yang paling terdampak adalah ekspor, ekspor yang biasanya tumbuh dari 4 sampai 4.4 kami perkirakan -5.6 sampai -5.2 ini dampak yang tidak diinginkan, kemudian perdagangan, eceran, dan perhotelan,” jelas Wiwik.
Lanjut Wiwik juga menjelaskan bahwa konsumsi rumah tangga mulai tertekan pada triwulan pertama, berbagai data survei menggambarkan perlambatan konsumsi rumah tangga yang terkonfirmasi dari penurunan transaksi non tunai dalam bentuk ATM debet, kartu kredit dan uang elektronik.
Di samping itu, ekspektasi masyarakat disinyalir juga melemah bercermin dari penurunan beberapa indeks pada survei konsumen Bank Indonesia. Terkait dengan skenario pertumbuhan ekonomi, memang sangat berat ekonomi sumut 2020 terutama di triwulan 2.
“Dari sisi eksternal, volume ekspor dan impor sudah menurun. Secara sektoral, hampir seluruh lapangan usaha (LU) utama merasakan penurunan. Kemudian tingkat okupansi hotel anjlok hingga 80% di bulan Maret, aktivitas belanja menurun seiring dgn terbatasnya aktivitas masyarakat, perlambatan perekonomian diperkirakan akan berdampak pada peningkatan kemiskinan di sumut sebesar 0,8% dan tingkat pengangguran berpotensi meningkat hampir dua kali lipat,” ungkapnya lagi.
Baca juga : SNMPTN Diumumkan, 1.377 Siswa SMA Sederajat Masuk Unimed
Baca juga : Antisipasi Covid-19, Unimed Terapkan Kuliah Daring
Kepala Perwakilan BI Provsu ini juga menjelaskan bauran kebijakan bank indonesia dalam menjaga stabilitas, dan mendorong momentum pertumbuhan melakukan suatu kebijakan yg disebut bauran kebijakan untuk melakukan berbagai upaya upaya untuk mengurangi dampak covid -19. BI melakukan perubahan kebijakan seperti kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, kebijakan sistem pembayaran, pendalaman pasar keuangan dan ekonomi keuangan syariah.
Selanjutnya juga Dekan FE Prof. Indra Maipita, M.Si., Ph.D. mengatakan tujuan dari kuliah umum secara daring ini adalah sebagai upaya mensinergikan perkuliahan di kelas dengan realitas dimasyarakat.
“Saya sangat berharap para mahasiswa FE Unimed dapat terinspirasi dari paparan dari Kepala Perwakilan BI Provsu yang kita undang dalam kuliah umum ini. FE Unimed berupaya dalam melahirkan lulusan yang handal dalam bidang ekonomi, bisnis dan guru pendidikan ekonomi,” tambahnya.
Prof Indra juga menambahkan semoga kegiatan kuliah umum secara daring ini dapat bermanfaat baik bagi civitas FE Unimed untuk terus berupaya mewujudkan visi yakni membentuk lulusan yang unggul dalam bidang pendidikan ekonomi dan bisnis.
Kuliah umum dengan mensajikan secara online dengan menggunakan streaming Youtube dan Googlemeet dengan tautan https://fe.unimed.in/kuliahumum (rel/wl)