KKB Papua Siap Bebaskan Pilot Selandia Baru Setelah Ditahan Setahun Lebih

Pemberontak yang Tahan Pilot Selandia Baru di Papua Siap Batalkan Tuntutan Utama
Seorang pria yang diidentifikasikan sebagai Philip Mehrtens, pilot Selandia Baru yang disebut-sebut disandera oleh kelompok pro-kemerdekaan, duduk di antara para pejuang separatis di wilayah Papua Indonesia, 6 Maret 2023. (TPNPB/Handout via REUTERS)

KLIKSUMUT.COM | JAKARTA – Kelompok separatis Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) sepakat untuk membebaskan pilot Selandia Baru Phillip Mehrtens setelah diculik dan ditahan selama lebih dari setahun.

Rencana pembebasan itu diumumkan oleh juru bicara TPNPB melalui pesan audio pada Sabtu (3/8/2028).

TPNPB yang dipimpin oleh Egianus Kogoya, menculik Mehrtens pada 7 Februari 2023 setelah ia mendaratkan sebuah pesawat komersial kecil yang dioperasikan Susi Air di daerah pegunungan terpencil di Nduga.

BACA JUGA: Pemberontak yang Tahan Pilot Selandia Baru di Papua Siap Batalkan Tuntutan Utama

Kogoya menyetujui pembebasan Mehrtens dan kini sedang mempersiapkan rencananya, menurut juru bicara Sebby Sambom, yang juga menyebutkan bahwa proses tersebut bisa memakan waktu hingga dua bulan.

“Panglima Egianus telah mengatakan dengan rendah hati, demi kemanusiaan, kami akan membebaskan pilot itu,” kata Sebby tanpa emberikan alasan mengenai jangka waktu tersebut.

Pemerintah sebelumnya mengungkapkan bahwa mereka telah memfokuskan upaya pada dialog dengan para pemimpin agama dan masyarakat untuk membebaskan pilot tersebut, mengingat bahaya yang terkait dengan operasi militer di daerah dataran tinggi yang terjal.

Pada Februari, Selandia Baru mendesak agar Mehrtens segera dibebaskan, setahun setelah ia diculik.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: TNI Enggan Gunakan Kekuatan Penuh Cari Pilot Susi Air yang Disandera KKB

Kelompok tersebut telah beberapa kali merilis video pilot tersebut, meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memediasi pembicaraan menuju kemerdekaan Papua. Salah satu video menunjukkan pilot tersebut memegang bendera Bintang Kejora yang dilarang dan dikelilingi oleh para kombatan.

Baku tembak berskala kecil tapi makin mematikan untuk menuntut kemerdekaan terus berlangsung di barat Papua yang kaya sumber daya. Kelompok separatis makin sering melakukan serangan yang lebih fatal seiring dengan meningkatnya akses terhadap persenjataan yang lebih canggih. (VOA)

Pos terkait