SERGAI | kliksumut.com – Dengan tidak adanya geming tentang Anggaran penanganan Covid-19 dari Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) melalui Ketua Gugus Tugas Sergai, membuat Ketua DPRD Sergai kesalkan lambatnya Pemkab Sergai dalam Finalisasi Refocusing dan Realokasi Anggaran untuk Penanganan Covid-19.
Padahal Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) terus mendorong Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Sergai guna mempercepat rincian anggaran penanganan Coronavirus Disease atau Covid-19.
Baca juga : Bantuan Lancar Mengalir ke Posko Gugus Tugas Sergai
Hal ini ditegaskan Ketua DPRD Sergai, dr. M. Riski Ramadhan Hasibuan, SH, SE kepada media ini Rabu (22/4) pagi melalui pesan WhatsApp. DPRD Sergai juga menyesalkan lambatnya Pemkab Sergai dalam memfinalisasi Refocusing dan Realokasi Anggaran untuk penanganan Covid-19.
Oleh karena itu, sebut Riski Ramadhan, Ketua Gugus Tugas Sergai agar untuk segera melakukan finalisasi terkait Refocusing dan Realokasi anggaran Covid-19.
“Artinya peran DPRD sampai saat ini terus mendorong dan mempercepat untuk rincian anggaran Rp 15 Miliar dalam penanganan covid 19 supaya tidak ada tumpang tindih, maka kita harus memahami batasan kewenangan antara legislatif dan eksekutif,”tambahnya.
Dijelaskan Riski Ramadhan, beberapa waktu lalu berdasarkan hasil rapat pimpinan DPRD dengan ketua-ketua fraksi, kita sepakat melakukan pergeseran anggaran sebesar Rp 2,2 Miliar yang akan digunakan untuk penanganan percepatan wabah Covid-19.
“Kegiatan yang anggarannya dilakukan pergeseran, yaitu kegiatan peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD (Bimtek) bulan April 2020 dan kegiatan Reses masa sidang II bulan Juni 2020, dan sudah diserahkan kepada Tim Gugus Tugas Sergai,” jelasnya.
Baca juga : Bupati Sergai Survey Kebutuhan Pokok Jelang Ramadhan
Politisi asal Gerindra itu mengajak untuk bersama-sama melakukan edukasi yang baik kepada masyarakat, karena ini merupakan peran kita bersama untuk penanganan wabah Covid-19 agar segera berakhir.
“Untuk saat ini kita bukan saling menyalahkan tapi bersama-sama mencari solusi pasti, cepat, transparan dan tepat sasaran dengan melihat regulasi yang ada,” tutup dr Riski Ramadhan. (Budi Lubis)