Kembali Lagi, Pemerintah Perpanjang PPKM Per Level

Perpanjangan PPKM Darurat Dikaji Pemerintah
Sejumlah tentara menjaga titik penyekatan PPKM darurat untuk meredam penyebaran pandemi COVID-19 di Medan, Sumatera Utara, Kamis, 15 Juli 2021. (Foto: Binsar Bakkara/AP)

Terkait vaksinasi, data dari Kementerian Kesehatan menyebutkan ada 41 juta dosis stok vaksin di daerah yang belum disuntikkan. Luhut pun menyayangkan hal tersebut, mengingat antusiasme masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 yang cukup besar. Maka dari itu, pemerintah akan memasukkan vaksinasi sebagai syarat tambahan penurunan level PPKM di daerah. Ia menjelaskan, untuk daerah yang menerapkan PPKM level 3 bisa turun ke level 2 dengan cakupan vaksinasi dosis 1 harus mencapai 50 persen, dan cakupan vaksinasi untuk lSedangkan untuk daerah yang menerapkan PPKM level 2, untuk bisa turun ke level 1 cakupan vaksinasin dosis pertama harus mencapai 70 persen, dan cakupan vaksinasi lansia harus bisa mencapai level 60 persen.

“Pencapaian target cakupan vaksinasi yang disebutkan di atas sangat penting mengingat sudah terbukti melindungi kita dari sakit parah yang membutuhkan perawatan rumah sakit atau kematian terutama para lansia. Oleh karena itu target vaksinasi yang tinggi, adalah salah satu kunci utama dalam fase hidup bersama COVID-19,” tegasnya.

Bacaan Lainnya

PPKM Per Level di Luar Jawa dan Bali

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan penerapan perpanjangan PPKM per level di luar Jawa dan Bali berlangsung selama dua pekan.

“PPKM di luar Jawa dan Bali ini diberlakukan masih dalam dua pekan, artinya perpanjangan tanggal 7 September-20 September 2021, namun kami melakukan evaluasi setiap minggu,” ungkap Airlangga.

BACA JUGA: Evaluasi PPKM Level 4, Wagub Sumut Sebut Perkembangan Kasus Covid-19 Terus Membaik

Airlangga menjelaskan, per 12 September kontribusi kasus aktif COVID-19 di luar Jawa dan Bali terhadap kasus nasional tercatat 59,46 persen. Meski begitu, tren penurunan kasus aktif corona juga terjadi di luar Jawa dan Bali yakni di antaranya Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Maluku dan Papua.


Dengan begitu, jika dilihat dari level provinsi maka saat ini tidak ada provinsi di luar Jawa dan Bali yang bersatus PPKM level 4. Lalu level 3 berlaku di 16 provinsi, dan level 2 diterapkan di 11 provinsi. Namun, pemerintah masih memberlakukan PPKM level 4 untuk 6 kabupaten/kota karena masih banyak indikator yang masih harus diperbaiki. Kemudian 16 kabupaten/kota berstatus PPKM level 3, dan satu kabupaten/kota yang menerapkan PPKM level 2.

Waspadai Varian Baru

Dalam kesempatan yang sama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan pemerintah akan tetap mewaspadai berbagai varian baru virus corona yang muncul di berbagai negara. Hal ini, dikarenakan varian delta yang telah menyebabkan lonjakan kasus yang eksponensial di Indonesia dan di beberapa negara lain. Pihaknya saat ini memantau tiga varian yakni Lamda, Mu dan C.1.2 agar jangan sampai masuk ke Indonesia.

“Ketiga varian ini memang sedang dalam penelitian bagaimana perilakunya, laju penularannya, dan apakah mereka bisa menghindar dari antibodi yang terbentuk secara natural maupun vaksinasi dan sampai sekarang memang belum ada hasil riset yang pasti, tetapi ketiga varian ini belum ada di Indonesia. Oleh karena itu pemerintah memutuskan untuk memperkuat seluruh pintu masuk negara dengan melengkapi dan memperketat proses karantina di sana baik masuknya itu melalui udara, laut maupun darat,” ungkap Budi.

Pihak Kementerian Kesehatan, ujar Budi, juga akan memperkuat jaringan laboratorium whole genome sequencing (WGS) agar bisa dengan cepat mengidentifikasi berbagai varian baru virus corona tersebut. Sampai saat ini, sudah ada 21 jaringan laboratorium di Indonesia yang bersifat canggih untuk bisa mendeteksi varian baru ini dengan kapasitas pemeriksaan yang sudah jauh lebih besar dari sebelumnya.

“Setiap bulannya kita sudah mampu melakukan 1.866 genome sequencing sehingga total yang sudah kita lakukan sejak Januari-Agustus ada 6.161 genome sequencing dibandingkan dengan tahun lalu , satu tahun kita hanya lakukan 340 genome sequencing,” tuturnya. (voa)



Pos terkait