Keluarga Bawah Kabur Jenazah PDP Covid-19 dari Rumah Sakit

Sudah Lampaui 5 Juta Kasus Virus Corona di AS
Foto : Ilustrasi Covid-19 (Ist)
Foto : Ilustrasi Covid-19 (Ist)


MEDAN | kliksumut.com – Suguh berani keluarga dari pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan nekat membawa kabur jenazah saat akan akan dilakukan pemulasaran.

Melansir dari antara.com menjelaskan Kasubag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi Medan Edison Perangin-angin yang dikonfirmasi Minggu mengatakan, jenazah tersebut dibawa pihak keluarga pada Sabtu (4/7/2020) dini hari saat akan dilakukan pemulasaran sesuai protokol Covid-19.

Edison juga menjelaskan bahwa saat itu jenazah pasien sudah ada di mobil ambulance. Namun, karena pihak keluarga meminta agar dishalat kan terlebih dahulu, maka jenazahnya pun diturunkan.

Baca juga : Laporan Pertama Virus Corona, WHO Ungkap Bukan Dari Pemerintah China

Saat diturunkan dari ambulance, jenazah yang sudah berada di dalam peti tersebut, ternyata malah dibawa oleh keluarga ke dalam mobil mereka. Selanjutnya bersama dengan jenazah tersebut, mobil itu pergi.

“Untuk di sini kita tidak bisa berkomentar, karena sudah ranahnya pihak kepolisian, yang pasti soal pemulasarannya sudah kita kerjakan,” ungkap Edison.

Edison mengatakan bahwa pasien sempat dirawat di ruang isolasi rumah sakit milik Pemko Medan itu selama satu malam, yakni masuk pada Jumat (3/7/2020) malam, dan meninggal dunia pada Sabtu (4/7/2020) dini hari.

“Untuk komorbid pasien, adalah pneumonia,” ujarnya.

Baca juga : Jangan Asal Percaya Klaim Obat Virus Corona, Awas!

Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19  Sumut dr Aris Yudhariansyah yang dimintai tanggapannya soal kejadian ini meminta agar masyarakat tetap mematuhi protokol pemulasaran jenazah Covid-19.

Maka secara tegas, protokol ini dibuat adalah semata-mata untuk menjaga masyarakat supaya tidak menambah kasus-kasus baru Covid-19.

“Sebab kita khawatirnya, akan dijadikan pembenaran. Kalau itu terjadi tentu kan bahaya. Karena, bagaimana seandainya pemulasaran jenazah itu tidak sesuai protokol Covid-19 sementara dia terkonfirmasi, walaupun hasil labnya belum ada. Itu yang kita khawatirkan,” takut dr. Aris. (Red)

Pos terkait