Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, Pemprov Sumut Imbau Masyarakat Jangan Panik

Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, Pemprov Sumut Imbau Masyarakat Jangan Panik
Dinas Komunikasi dan Informatika t Sumatera Utara (Sumut) melaksanakan kegiatan Dialog Interaktif terkait Antisipasi Dini Gagal Ginjal pada Anak di Stasiun Radio Republik Indonesia (RRI) Jalan Gatot Subroto Medan, Jumat (21/10). (

MEDAN | kliksumut.com Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut mengimbau masyarakat, khususnya orang tua yang memiliki anak usia 0-18 tahun untuk tidak perlu panik berlebihan. Segeralah periksakan ke fasilitas kesehatan (Faskes) jika anaknya mengarah kepada Gangguan Ginjal Akut (GGA), seperti penurunan volume urine, demam 14 hari, gejala ISPA, dan gejala infeksi saluran cerna


Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut diwakili Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sumut Syarifah Zakia saat menjadi narasumber dialog interaktif yang dilaksanakan Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut di Studio RRI, Jalan Gatot Subroto Medan, Jumat (21/10/2022).

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, Ini yang Dilakukan Pemprov Sumut

Saat ini di Sumut ada 12 kasus GGA yang tersebar di empat Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Mandailingnatal, Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kota Medan. Dari 12 kasus tersebut 8 orang meninggal dunia. Dari beberapa kasus hampir sama gejala yang dialami pasien berupa demam disertai batuk dan paling khas buang air kecil sedikit atau tidak mengeluarkan urine 6 hingga 8 jam, bahkan sulit buang air kecil.

Terkait kasus tersebut Dinkes Sumut sudah membentuk tim sesuai arahan Kemenkes RI dan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, untuk turun ke lapangan salah satunya ke RSUP H Adam Malik Medan, dan Kabupaten/Kota. Tim tersebut akan melakukan penyelidikan epidemologi penyebab anak tersebut mengalami GGA.

“Dinkes Sumut saat ini sedang mendata dan mencari riwayat pasien sebelum dia ke Faskes, jenis obat yang dikonsumsi, sebagai bahan investigasi,” katanya.

Pos terkait