Kapal Wisata Dihantam Ombak, 3 Wisatawan Meninggal Dunia dan Pengusaha Kapal Bertanggungjawab

Kapal Wisata Dihantam Ombak, 3 Wisatawan Meninggal Dunia dan Pengusaha Kapal Bertanggungjawab
Tim Basarnas mengevakuasi korban meninggal ke RSUD Pandan. (kliksumut.com/Benny)

REPORTER: Benny
EDITOR: Wali

KLIKSUMUT.COM | TAPTENG – Kapal pesiar jenis motor boat pengangkut wisatawan tenggelam di laut Tapian Nauli Pandan, di tengah perjalanan menuju pulau Kalimantung, Tapanuli Tengah (Tapteng). Akibatnya, tiga orang penumpang kapal tewas tenggelam.

Tragedi itu tersebut terjadi pada Sabtu (29/6/2024), sekira pukul 10.00 WIB. Dua buah kapal merk Dolphin Group yang membawa wisatawan asal Brastagi dan Kisaran, berangkat dari pantai Bosur, sekitar pukul 09.00 WIB, menuju pulau Kalimantung, yang merupakan salah satu destinasi wisata di Tapteng.

Ditengah perjalanan, salah satu kapal dihantam ombak hingga tenggelam. Para penumpang yang panik berusaha menyelamatkan diri dari hantaman gelombang laut yang cukup tinggi. Tidak adanya jaket pelampung (life vest) membuat beberapa penumpang yang tidak bisa berenang tenggelam.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Pj Bupati Sugeng Genjot Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni di Tapteng

Sanjaya (40), salah satu korban selamat mengatakan, rombongan berangkat dari pantai Bosur Pandan dengan menaiki 2 buah kapal jenis motor boat. Jumlah penumpang yang berada di motor boat yang ia tumpangi sebanyak 37 orang termasuk awak kapal.

“Saya sempat mencoba menyelamatkan keluarga, tapi tak bisa karena gelombang air cukup tinggi,” tuturnya.

Dengan wajah sedih Sanjaya juga mengatakan bahwa kapal tidak menyediakan alat keselamatan berupa life jacket (rompi pelampung) dan ring boat (pelampung lingkaran). Beruntung,
kapal penyelamat PPN Sibolga dan Basarnas segera tiba, dan mengevakuasi para penumpang yang terombang ambing di tengah laut.

Disebut-sebut, kapal pesiar merk Dolphin Group yang tenggelam milik seorang pengusaha bernama Alex. Selain dihantam ombak, tenggelamnya kapal jenis motor boat ini diduga karena over kapasitas.

“28 orang penumpang asal Brastagi dan 6 orang asal Kisaran. Satu kapal yang mereka tumpangi bermerk Dolphin,” ujar salah satu petugas di RSUD Pandan.

Berikut nama-nama korban meninggal dunia, Irma Yulita (38), Muhammad Muntas (11), dan Ratna (58). Hingga berita ini dikirimkan, ketiga jenazah korban masih berada di ruang jenazah RSUD Pandan, Tapanuli Tengah.

Sementara Syaiful Panjaitan selaku abang pemilik kapal mengatakan, kalau kenapa tenggelam itu namanya faktor alam, karena saat berangkat tidak ada tanda-tanda dan hari juga cerah.

“Jadi berangkat setengah jalan terjadilah angin dan gelombang tinggi, kita juga sudah beritahukan kepada awak kapal kalau hari kurang cerah tidak usah keluar,” katanya.

Masih kata Syaiful, untuk masalah kapasitas menurut pemilik kapal menurutnya kalau hari tenang tidak ada masalah karena tidak sekali dua kali,” ujarnya.

“Tadi orang ini di sejakaran pulau poncan, karena badai kencang, kapal yang satu itu sempat mutar sehingga terjadi hal yang tidak kita inginkan, kalau kapal yang satu lagi itu selamat,” sambungnya.

BACA JUGA: Sepasang Kekasih Ditangkap di Sibabangun Tapteng

Ditambahkan Syaiful, kalau kapal yang berangkat tersebut menurutnya masih layak pakai, karena selama ini kapal tersebut dirawat. Kemudian fasilitas kapal dilengkapi pelampung, mesin kapal besar dan minyak cukup.

Namun pihak pemilik kapal bertanggungjawab dengan kejadian tersebut. “Sampai saat ini kami masih mengurus jenazah gimana keberangkatannya apalagi kita juga sudah komunikasi dengan pihak keluarganya,” timpal Syaiful. (KSC)

Pos terkait